Protes Pengadaan Seragam SMA di Kulon Progo, Wali Siswa Mengaku Disekap Satpol PP
Wali Siswa tersebut melaporkan dua anggota Satpol PP Kulon Progo terkait intimidasi dan penyekapan.
Editor: Erik S
Meski sudah meminta klarifikasi dari sejumlah pihak, Saktiyana menyerahkan proses pengusutan kepada kepolisian.
Terlebih wali murid tersebut juga sudah membuat laporan ke Polda DIY.
Dia menjelaskan, perkara tersebut sebenarnya merupakan masalah internal antara wali murid yang tergabung dalam paguyuban orang tua (POT).
Paguyuban tersebut sepakat mengadakan seragam sekolah bersama-sama.
Kebetulan orang tua siswa ini bertugas di Satpol PP termasuk juga Agung Purnomo yang mengaku menjadi korban intimidasi adalah ASN di Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang (Dispertaru) Kulon Progo.
"Jadi yang di Pol PP (saat) itu semuanya adalah ada kaitannya dengan alumni maupun orang tua siswa. Rembukannya di situ piye carane ngudari masalah (bagaimana caranya mengurai masalah) karena dari orang tua yang sebagian besar itu setuju pengadaan, ada sebagian tidak setuju dan memprotes pengadaan seragamnya," katanya.
Baca juga: Petani di Kulon Progo Panen Ketela Raksasa yang Beratnya 60 Kilogram, Begini Penampakannya
Selain telah meminta klarifikasi, Pemkab Kulon Progo rencananya akan mempertemukan dua belah pihak untuk mediasi. Namun hal itu belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini karena situasinya dianggap belum kondusif.
"Ya nanti kita tunggu waktu karena ini masih suhunya (panas) biar nanti cooling dululah," ujarnya.
Di sisi lain, Tri Saktiyana mengatakan bahwa Kasatpol PP dan satu anggotanya yang dilaporkan ke Polda DIY tidak akan melapor balik.
"Nggak (lapor balik). Orang tua siswa saja yang miskomunikasi," terangnya.
Puluhan siswa gelar aksi
Puluhan Siswa di SMAN 1 Wates menggelar aksi mempertanyakan dugaan intimidasi yang dialami oleh wali siswa saat mempertanyakan soal pengadaan seragam sekolah.
Aksi dilaksanakan dengan membentangkan beberapa spanduk bertuliskan "apa salahnya bertanya, "ada apa dengan sekolah".
"Kita dari perwakilan gabungan siswa kelas X-XII lebih dari 20 orang, yang memiliki keresahan yang sama. Tadi sebenarnya aksi hanya untuk menanyakan pada pihak sekolah. Karena akhir-akhir ini ada kasus yang beredar di media elektronik yaitu ada peristiwa penyekapan dan lainnya," kata Fidelio Zaqiel, Perwakilan siswa dalam aksi yang dilaksanakan di Halaman Kantin SMAN 1 Wates , Senin (3/10/2022).
Baca juga: Terlibat Kasus Korupsi dan Pungli, 3 ASN di Deliserdang Sumatera Utara Dipecat dengan Tidak Hormat