Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Bunuh Keluarga Ayah Kandungnya, EW Jual 2 Lahan Korban, Warga Sempat Curiga dan Tanyakan Ini

EW (38), pria di Way Kanan tega menghabisi nyawa keluarga ayah kandungnya demi harta warisan. Setelah membunuh, pelaku menjual dua lahan korban.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Usai Bunuh Keluarga Ayah Kandungnya, EW Jual 2 Lahan Korban, Warga Sempat Curiga dan Tanyakan Ini
Kolase Tribunnews.com: DOK. Polres Way Kanan
KIRI: TKP septic tank yang diduga menjadi tempat pembuangan empat jasad satu keluarga di Way Kanan, Lampung. KANAN: Pelaku pembunuhan satu keluarga 

TRIBUNNEWS.COM - EW (38) dan DW (17), ayah dan anak di Kabupaten Way Kanan, Lampung nekat menghabisi nyawa satu keluarga demi harta warisan.

Jasad empat orang yang masih satu keluarga ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam septic tank.

Adapun identitas korban yakni Zainudin (60), Siti Romlah (45), Wawan (55), dan Z (5).

Sementara seorang korban lagi yakni Juwanda (26), ditemukan tewas terkubur di kebun singkong.

Kedua pelaku diketahui merupakan anak dan cucu dari Zainudin.

Setelah menghabisi nyawa keluarga bapak kandungnya, pelaku EW disebut telah menjual dua lahan milik korban.

Baca juga: FAKTA Satu Keluarga Tewas di Septic Tank, Pelaku Anak dan Cucu Korban, Terungkap dari 1 Orang Hilang

Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa Marga Jaya, M Yani, dilansir Kompas.com.

Berita Rekomendasi

Dikatakan Yani, penjualan itu diketahui sekira satu bulan setelah Zainudin tidak terlihat beraktivitas di desa pada Oktober 2021.

"Waktu itu Pak Zainudin tidak terlihat di masjid seperti biasa, terus kita tanya ke E, dijawab Pak Zainudin lagi meladang ke gunung," ujarnya, Kamis.

Berselang satu bulan, pelaku E diketahui menjual sebidang tanah milik korban Zainudin.

Saat itu, warga sempat curiga dan menanyakan alasan pelaku menjual lahan korban.

Pelaku mengaku disuruh korban menjual lahan untuk membayar utang.

Kemudian, sekira Desember 2021, pelaku kembali menjual lahan lain milik korban.

Hingga korban Juwanda kembali dari perantauan dan sempat bertengkar terkait harta milik korban.

Polisi Lakukan Olah TKP

Dilansir TribunLampung.co.id, Polres Way Kanan akan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) besok, Jumat (7/10/2022).

Lima orang sekeluarga di Way Kanan, Lampung, dibunuh diduga gara-gara rebutan warisan.
Lima orang sekeluarga di Way Kanan, Lampung, dibunuh diduga gara-gara rebutan warisan. (TRIBUN MEDAN/M FADLI)

Baca juga: KRONOLOGI Ayah dan Anak Bunuh Satu Keluarga, Jasad Dibuang ke Septic Tank, lalu Dicor Semen

"Rencananya besok tapi waktunya tahu kapan," kata Kapolres Way Kanan, AKBP Teddy Rachesna.

Dikatakan Teddy, dalam reka ulang itu, pihaknya akan melakukan penjagaan terhadap kedua tersangka.

Ia pun mengimbau kepada warga agar tidak tersulut emosi ketika reka ulang.

Kronologi Kejadian

Dari hasil pemeriksaan sementara, aksi keji EW dipicu masalah perebutan harta warisan milik Zainudin.

"Diduga motif pembunuhan ini adalah masalah harta, pelaku EW ingin menguasai harta milik korban Zainudin," ujar Teddy, dikutip dari Kompas.com.

Perampasan nyawa itu diduga terjadi pada Oktober 2021.

Kala itu, EW mendatangi rumah korban dan membunuh keempatnya dengan sadis.

Korban dihabisi oleh pelaku menggunakan kapak.

Setelah tewas, jasad korban dibuang ke dalam septic tank yang berada di belakang rumah.

Dua tersangka pelaku pembunuhan sadis sekeluarga di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung
Dua tersangka pelaku pembunuhan sadis sekeluarga di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Baca juga: Satu Keluarga Ditemukan Tewas Mengenaskan, 4 di Antaranya di Dalam Septic Tank, Setahun Menghilang

Selanjutnya, pelaku menutup septic tank tersebut dengan cara dicor menggunakan semen.

Sementara pembunuhan terhadap Juwanda diduga terjadi pada Februari 2022.

Pelaku menghabisi nyawa Juwanda menggunakan pipa besi.

Jasad korban lalu dibawa menggunakan pikap ke perkebunan singkong dan dikubur.

Sebelum dihabisi, Juwanda ternyata sempat berkelahi dengan pelaku EW di pasar.

Pertengkaran itu berawal saat Juwanda menanyakan keberadaan Zainudin dan Siti Romlah yang tidak ada di rumah.

EW saat itu mengatakan, bahwa Zainudin dan istrinya pergi meladang di gunung.

Juwanda dan pelaku EW lantas pergi ke arah gunung, namun keduanya tak menemukan Zainudin.

"Mulai dari situ bertengkar terus, sempat saya damaikan juga," ujar Yani, dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Tri Purna Jaya, TribunLampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas