Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Fenomena Air Laut Surut di Bangka Belitung, Disebut Pertanda Tsunami, Berikut Faktanya

Berikut fakta viral fenomena air laut surut di Pantai Sampur Kabupaten Bangka Belitung. Warganet sempat sebut pertanda tsunami.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Viral Video Fenomena Air Laut Surut di Bangka Belitung, Disebut Pertanda Tsunami, Berikut Faktanya
Tiktok.com/@kang_suryadi
Tangkap layar fenomena air laut surut di Pantai Sampur Kabupaten Bangka Belitung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang beberkan fakta ilmiahnya. 

Hasilnya tidak ada aktivitas kegempaan di wilayah Bangka Tengah dan sekitarnya.

Pengamatan tim BMKG di lapangan juga tidak mendapati adanya gejala peristiwa tsunami.

Baca juga: Viral, Wanda Hamidah Klaim Dipaksa Kosongkan Rumahnya di Jakpus, Polisi Lakukan Pengamanan

Sehingga dapat disimpulkan isu tsunami dipastikan sebagai kabar bohong.

"Terkait dengan video viral, memang merupakan hal yang normal, karena ketika dikaitkan dengan isu tsunami itu adalah hoaks belaka," ucap Kurniaji, dikutip dari Bangkapos.com.

Kurniaji kemudian menguraikan kondisi atau kriteria apa saja yang bisa memicu terjadinya tsunami.

Pertama terjadinya gempa lebih besar dari 6,7 Skala Richter (SR).

"Kemudian, gempa dangkal dan gempanya berada di lautan, bukan di daratan," urainya.

Berita Rekomendasi

Sementara surutnya air laut di Pantai Sampur tidak disertai gempa.

Baca juga: VIRAL Pengendara Isi BBM Pertalite di Tangki Motor Senilai Rp 267 Ribu, Begini Fakta Sebenarnya

Fakta ilmiahnya

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji menjelaskan soal fenomena air laut surut di Pantai Sampur, Kabupaten Bangka Belitung.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji menjelaskan soal fenomena air laut surut di Pantai Sampur, Kabupaten Bangka Belitung. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevi)

Kurniaji menegaskan, fenomena yang menghebohkan masyarakat adalah hal biasa terjadi.

Penyebabnya adalah siklus pasang surut air laut.

Kurniaji menguraikan, ada dua jenis pasang, pertama pasang perbani dan kedua pasang purnama.

Pasang perbani atau surut biasa terjadi dua kali dalam sehari.

"Kalau purnama itu, ketika mulai di periode bulan baru, jadi ada 1-2 kali dalam 1 bulannya," kata Kurniaji.

Baca juga: 5 Fakta Pilot Lion Air Aniaya Kru Turkish Airline: Videonya Viral dan Pelaku Dihajar Penumpang Lain

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas