Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia Usai Dirawat 16 Hari di Rumah Sakit: Tinggalkan 2 Anak

Sehari-hari, Andi berprofesi sebagi juru parkir di daerah Singosari Kabupaten Malang.

Editor: Erik S
zoom-in Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia Usai Dirawat 16 Hari di Rumah Sakit: Tinggalkan 2 Anak
(Tangkap layar akun Youtube Kompas TV)
LPSK ungkap hasil temuan di Tragedi Kanjuruhan: menerangkan saat gas air mata ditembakkan ke abeberapa area Stadion Kanjuruhan, termasuk di tengah lapangan, membuat tidak hanya penonton yang menyelamatkan diri tapi juga aparat. Korban kini bertambah menjadi 133 orang 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG -  Andi Setiawan (33 tahun), Aremania Mergosono meninggal dunia setelah dirawat intensif selama 16 hari di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Selasa (18/10/2022).

Andi adalah korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, usai laga Arema vs Persebaya FC.

Baca juga: Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan Dilaksanakan Tertutup di Polda Jatim

Andi merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari keluarga Sri Siswati.

Dia tinggal di Jalan Kolonel Sugiono III C Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Ditemui di rumah duka, Sri tak kuat menahan tangisnya, usai melihat anaknya pulang dalam keadaan tidak bernyawa.

Perempuan berkerudung itu hanya pasrah, melihat kondisi Andi yang telah meninggal dunia dan meninggalkan kedua anaknya yang masih Sekolah Dasar (SD).

"Andi ini sangat suka Arema. Setiap pertandingan dia selalu menonton," ucapnya saat ditemui TribunJatim.com.

Berita Rekomendasi

Sri mengatakan, sebelum melihat pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu, Andi sempat berpamitan kepada dirinya.

Baca juga: Kunjungan Presiden FIFA: Jokowi Diundang Nonton Piala Dunia hingga Stadion Kanjuruhan Dirobohkan

Dia juga berpamitan kepada anaknya. Saat menuju ke Stadion Kanjuruhan, Andi berangkat bersama temannya.

"Andi ini anaknya dua. Dia duda. Yang perempuan ikut di sini sama dia. Yang laki-laki, ikut sama ibunya," ujarnya.

Penjelasan dokter

Dari keterangan dr Eko Novianto Spesialis Anastesi dan Perawatan Intensif ICU RSSA Malang, Andi dirawat di RSSA sejak 2 Oktober 2022.

Kondisi Andi pada saat itu belum stabil. Dia mengalami memar di bagian Paru-paru, serta mengalami patah tulang iga dan patah tulang paha sebelah kanan.

Baca juga: Hari Ini Komnas HAM Juga Gali Keterangan dari Match Commissioner dan Polisi Soal Tragedi Kanjuruhan

Kondisinya yang belum stabil ini, membuat pihak rumah sakit belum bisa melakukan operasi sebelum akhirnya tutup usia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas