Pertemuan Perempuan Adat Pertama di Indonesia di Tanah Tabi, Bupati Jayapura Sebut Ini Momen Langka
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menyebut pertemuan adat yag digelar oleh Dewan Nasional Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara pertama digelar.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menyebut pertemuan adat yag digelar oleh Dewan Nasional Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pertama kali di Indonesia ada di Wilayah Adat Tabi, Papua.
Bupati Mathius dalam sambutannya menyampaikan pertamuan adat biasanya dilakukan oleh laki-laki.
Baca juga: Gema Adat di Tanah Tabi, Sang Profesor Sarankan Masuk Rekor MURI
Sedangkan perempuan biasanya melalui kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Darma Wanita Persatuan Wanita.
"Saya baru pertama kali pertemuan di tengah perempuan adat dari seluruh Indonesia, di Tanah Tabi,"katanya di Sentani, Distrik Sentani, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya hal itu sangat unik dimana perempuan adat di tiap komunitas dari berbagai latar belakang baik agama, budaya dan suku bertemu.
Ini bisa dikatakan sebagai momentum mahal.
"Datang ke Papua saja penuh perjuangan panjang dan kami sangat hargai,"katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi Direncanakan Hadiri Acara Kongres Masyarakat Adat Nusantara di Kabupaten Jayapura.
Di Tanah Papua, lanjutnya, ada Undang-Undang Otonomi Khusus yang mengkhususkan hak Masyarakat Adat, Agama, dan Perempuan, karena itu ruang khusus bagi perempuan sangat terbuka dan dilindungi oleh undang-undang.
"Saya pikir di berbagai provinsi punya ruang itu dengan regulasi dan kebijakan didaerah itu,"jelasnya.
Mathius juga menjelaskan mengenai pengakuan atas pemetaan wilayah adat di Kabupaten Jayapura dan 14 kampung adat yang diakui oleh negara.
Pengakuan Itu memberikan kepastian ruang kelola bukan hanya diakui oleh pemerintah namun oleh suku lain.
Baca juga: KPU Dukung Pelaksanaan KMAN VI: Kerja Sama Pemenuhan Hak Politik Masyarakat Adat di Pemilu 2024
"Dalam ruang kelola, saya lihat lebih banyak yang bisa kelola itu hanya perempuan, laki-laki hanya bekerja, yang menghidupi justru perempuan. Perempuan yang menanam, panen, memancing ikan,"ujarnya.
Melalui pendidikan pun Bupati Jayapura itu menjelaskan saat ini pihaknya melalui sekolah adat tengah berjuang untuk mengajar generasi agar mengerti tentang adat istiadat.
Namun demikian yang menjadi kendala yaitu pengajar atau narasumber karena narasumber itu yang mengusasi hanya Masyarakat Adat sendiri.
Baca juga: Bupati Jayapura Undang Jokowi Hadiri Kongres Masyarakat Adat Nusantara
"Ibu-ibu bisa menjadi narasumber yang baik untuk mengejar itu, perjuangkan keadlian dan kejujuran diatas ruang kelola yang kita miliki,"harapnya.
Nilai-nilai kehidupan bagi orang Papua, lebih lanjut, kata bupati, Noken yang mana dirajut oleh perempuan bukan laki-laki. Mama-Mama di Papua menggunakan Noken karena itu transparan dan kuat juga banyak dilambangkan dapat menghidupkan dan jadi harapan. (TribunPapua/Putri Nurjannah Kurita )
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Bupati Jayapura Sebut Pertemuan Perempuan Adat Pertama di Indonesia Ada di Tanah Tabi,