Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertemuan Perempuan Adat Pertama di Indonesia di Tanah Tabi, Bupati Jayapura Sebut Ini Momen Langka

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menyebut pertemuan adat yag digelar oleh Dewan Nasional Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara pertama digelar.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pertemuan Perempuan Adat Pertama di Indonesia di Tanah Tabi, Bupati Jayapura Sebut Ini Momen Langka
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bupati Jayapura Matius Awoitauw berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (17/5/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menyebut pertemuan adat yag digelar oleh Dewan Nasional Perempuan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) pertama kali di Indonesia ada di Wilayah Adat Tabi, Papua.

Bupati Mathius dalam sambutannya menyampaikan pertamuan adat biasanya dilakukan oleh laki-laki.

Baca juga: Gema Adat di Tanah Tabi, Sang Profesor Sarankan Masuk Rekor MURI

Sedangkan perempuan biasanya melalui kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Darma Wanita Persatuan Wanita.

"Saya baru pertama kali pertemuan di tengah perempuan adat dari seluruh Indonesia, di Tanah Tabi,"katanya di Sentani, Distrik Sentani, Kamis (20/10/2022).

Menurutnya hal itu sangat unik dimana perempuan adat di tiap komunitas dari berbagai latar belakang baik agama, budaya dan suku bertemu.

Ini bisa dikatakan sebagai momentum mahal.

"Datang ke Papua saja penuh perjuangan panjang dan kami sangat hargai,"katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Direncanakan Hadiri Acara Kongres Masyarakat Adat Nusantara di Kabupaten Jayapura.

BERITA REKOMENDASI

Di Tanah Papua, lanjutnya, ada Undang-Undang Otonomi Khusus yang mengkhususkan hak Masyarakat Adat, Agama, dan Perempuan, karena itu ruang khusus bagi perempuan sangat terbuka dan dilindungi oleh undang-undang.

"Saya pikir di berbagai provinsi punya ruang itu dengan regulasi dan kebijakan didaerah itu,"jelasnya.

Suasana pembukaan diskusi arena pemenuhan dan perlindungan hak kolektif perempuan adat dalam kebijakan di Indonesia yang diikuti oleh 7 region wilayah adat
Tribun-Papua.com/ Putri
Suasana pembukaan diskusi arena pemenuhan dan perlindungan hak kolektif perempuan adat dalam kebijakan di Indonesia yang diikuti oleh 7 region wilayah adat Tribun-Papua.com/ Putri ()

Mathius juga menjelaskan mengenai pengakuan atas pemetaan wilayah adat di Kabupaten Jayapura dan 14 kampung adat yang diakui oleh negara.

Pengakuan Itu memberikan kepastian ruang kelola bukan hanya diakui oleh pemerintah namun oleh suku lain.

Baca juga: KPU Dukung Pelaksanaan KMAN VI: Kerja Sama Pemenuhan Hak Politik Masyarakat Adat di Pemilu 2024

"Dalam ruang kelola, saya lihat lebih banyak yang bisa kelola itu hanya perempuan, laki-laki hanya bekerja, yang menghidupi justru perempuan. Perempuan yang menanam, panen, memancing ikan,"ujarnya.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Jayapura sekaligus Ketua Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) Timothius J. Demetouw mengatakan Presiden Joko Widodo direncanakan hadir dalam kegiatan KMAN ke-6 yang dihelat pada 24-29 Oktober 2022, di Kabupaten Jayapura, Papua.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Jayapura sekaligus Ketua Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) Timothius J. Demetouw mengatakan Presiden Joko Widodo direncanakan hadir dalam kegiatan KMAN ke-6 yang dihelat pada 24-29 Oktober 2022, di Kabupaten Jayapura, Papua. (Tribunnews.com)

Melalui pendidikan pun Bupati Jayapura itu menjelaskan saat ini pihaknya melalui sekolah adat tengah berjuang untuk mengajar generasi agar mengerti tentang adat istiadat.

Namun demikian yang menjadi kendala yaitu pengajar atau narasumber karena narasumber itu yang mengusasi hanya Masyarakat Adat sendiri.

Baca juga: Bupati Jayapura Undang Jokowi Hadiri Kongres Masyarakat Adat Nusantara

"Ibu-ibu bisa menjadi narasumber yang baik untuk mengejar itu, perjuangkan keadlian dan kejujuran diatas ruang kelola yang kita miliki,"harapnya.

Nilai-nilai kehidupan bagi orang Papua, lebih lanjut, kata bupati, Noken yang mana dirajut oleh perempuan bukan laki-laki. Mama-Mama di Papua menggunakan Noken karena itu transparan dan kuat juga banyak dilambangkan dapat menghidupkan dan jadi harapan. (TribunPapua/Putri Nurjannah Kurita )

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Bupati Jayapura Sebut Pertemuan Perempuan Adat Pertama di Indonesia Ada di Tanah Tabi,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas