Ridwan Kamil Sebut LRT Palembang Sepi Penumpang, Pengamat Transportasi Ini Ungkap Fakta Sebaliknya
Erika mempertanyakan RK mau mencari muka dengan siapa karena merupaka political driven dan tiba-tiba menyoroti LRT Sumsel
Editor: Eko Sutriyanto
Datanya 2018 yang lalu. Orang bulan Februari saja masih rendah. Masih tiga ribuan penumpang," ucap Erika.
Seperti diketahui data 2018 artinya sebelum terjadinya covid-19.
Tentu data tersebut tidak valid karena dinilai kuno.
"Nah sekarang bulan Juli ke sini bulan Agustus sudah 12 kali lipat, sudah 12 ribuan penumpang per hari sehingga wajar berdiri terus.
Diterangkan Erika, ini tidak terlepas dari motivasi dari Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
Erika mengaku diajak memikirkan LRT Sumsel ini pada tahun 2021 untuk bisa membantu meningkatkan penumpang LRT.
"Kebetulan bulan sembilan selesai kajian komprehensif tentang Kota Palembang.
Terdeteksi dari keinginan penumpang seperti apa? Orang yang moda utamanya LRT 6,25 persen. Oplet 25 persen. Disanya Ojek, Ojol, mobil pribadi, dan bus. Sangat rendah LRT ini.
"Saya katakan tidak masalah kalau ini dijadikan backbone dengan syarat harus ada risk analysis (analisa risiko).
Harus door to door service. Buat rute berdasarkan asal dan tujuan keinginan penumpang dari perumahan itu sampai ke LRT. Yang tidak pingin naik LRT, jadi pingin naik LRT kalau ada rutenya," papar kata Erika yang juga Ketua MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Sumsel.
Sumbangan penumpang door to door service penumpang itu terus mengalami peningkatan.
Seseorang naik angkot dari rumah, terus dikonekkan ke transaksi atau BRT, konek lagi dengan LRT.
"Ini meningkat secara signifikan baru dua rute, Talang Kelapa dan Sematang Borang. Yang akan datang ada lima rute lagi. Satu-satu munculnya. Satu lagi di Jakabaring, Stadion GSJ, Perumahan OPI. Bagaimana caranya meningkatkan orang itu dari rumah ke LRT. Orang kan gak tahu nikmatnya naik LRT. Ada AC, tidak macet, tidak capek nyopir. Di mana parkir? Di Asrama Haji, di Palembang Icon, Jakabaring. Bisa parkir meninggalkan mobil dengan aman," terang Erika yang juga Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Kemudian ada skema untuk emak-emak dari pasar yang tadinya tidak boleh naik karena membawa barang bau. Diusulkan ya g banyak melakukan perjalanan di siang hari akhirnya disediakan troly.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.