Akselerasi Pengembangan SDM di Kawasan Indonesia Timur, LAN Launching Program Magang bagi ASN Papua
Indonesia menghadapi permasalahan training rate yang masih rendah, masih banyak ASN yang masih belum memiliki kesempatan mengembangkan kompetensi
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) terutama di kawasan Indonesia timur menjadi salah satu program prioritas nasional dalam rangka mewujudkan ASN yang berkelas dunia (world class bureaucracy).
Diharapkan hal ini dapat memberikan dampak pada perbaikan kualitas pelayanan masyarakat serta menjamin pembangunan dan kesejahteraan di Provinsi Papua.
Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto, saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Piloting Magang Bagi ASN Provinsi Papua Tahun 2022 dan Soft Launching Pedoman Magang, di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Veteran, Senin (7/11/2022).
Adi Suryanto menjelaskan, kita tengah menghadapi permasalahan training rate yang masih rendah, masih banyak ASN yang masih belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Hal tersebut merupakan kebutuhan yang harus dapat dilaksanakan secara massif termasuk di kawasan timur Indonesia. Maka melalui piloting magang ini menjadi salah satu upaya kita untuk menaikkan nilai training rate tersebut.
Program magang bagi ASN Papua merupakan salah satu jalur pengembangan kompetensi yang menjadi perhatian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua seiring terbitnya Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, serta terbitnya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2022 tentang Peran Serta Instansi Pemerintah dalam Pengembangan Kompetensi bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Instansi Daerah Papua melalui Program Magang.
Baca juga: Kepala LAN: ASN Milenial Harus Disiapkan Menjadi Pemimpin Masa Depan
“Perlu disadari bahwa pengembangan kompetensi di kawasan Indonesia Timur ini tidak bisa dilakukan oleh LAN sendiri, melainkan perlu adanya kolaborasi antar berbagai instansi pemerintah, mulai dari Sekretariat Wakil Presiden, Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian PANRB, Kementerian Dalam Negeri, juga instansi mitra magang, baik di instansi pusat dan pemerintah daerah serta sektor swasta yang dalam hal ini diwakili oleh Tanoto Foundation”, ujarnya.
Adi Suryanto juga menjelaskan, Program Magang menjadi salah satu alternatif pengembangan kompetensi ASN yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan profesionalitas ASN di Provinsi Papua.
Program magang ini merupakan jalur pengembangan kompetensi nonklasikal yang berbasis experiential learning, untuk memperoleh dan menguasai keterampilan dengan melibatkan diri dalam proses pekerjaan (learning by doing).
“Saya juga berharap, pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Provinsi Papua menjadi momen penting untuk menyiapkan kapasitas aparaturnya melalui pengembangan kompetensi ASN di Provinsi Papua. Percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Papua akan dapat terwujud jika didukung dengan ASN yang kompeten dan profesional di segala aspek pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang disampaikan oleh Deputi V Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM, Jaleswari Pramodhawardani yang menyatakan bahwa pemekaran wilayah Papua (DOB) harus menjadi momentum perbaikan tata kelola pemerintahan melalui kesiapan SDM aparatur yang matang dan berkompeten.
Sehingga program magang ASN Provinsi Papua ini harus senantiasa diperkuat melalui mekanisme seleksi, inkubasi, dan retensi program magang ASN yang berbasis sistem merit, agar kualitas output SDM tetap terjaga kualitasnya.
Jaleswari Pramodhawardani juga mengingatkan untuk senantiasa membangun komunikasi publik yang komprehensif terkait program Magang ini dan menjamin percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua tidak hanya secara fisik melainkan juga tata kelola SDM aparaturnya.
“Tidak hanya itu saja, kami juga mengapresiasi instansi pusat dan daerah yang terlibat aktif dalam program pembangunan SDM aparatur di Provinsi Papua ini” ungkapnya.
Baca juga: Hindari Radikalisme, ASN harus Punya Cara Pandang dan Praktik Beragama yang Moderat
Asisten III Bidang Umum Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Y. Derek Hegemur, mengucapkan terima kasih kepada LAN yang telah memberikan kesempatan kepada ASN di Provinsi Papua untuk melakukan magang di beberapa instansi pemerintah pusat dan daerah, dalam rangka menggali pengalaman dan pengetahuan untuk memperbaiki kualitas SDM aparatur serta tata kelola pemerintahannya.
“Kami selaku pemerintah provinsi Papua memohon dukungan dari seluruh mitra magang baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah untuk mensukseskan program Magang yang baru pertama kali dilakukan ini, harapan kami dapat memperbaiki kapasitas ASN, dan tentu saja memberi dampak pada perbaikan kualitas tata kelola pemerintah di Provinsi Papua," katanya.
Piloting Magang ASN Provinsi Papua ini diikuti oleh 42 orang peserta yang akan dimulai pada 7 November sampai dengan 21 Desember 2022 dan dibagi menjadi dua tahap yakni Pra Magang selama 1 minggu di LAN dan Magang selama 6 minggu di instansi mitra magang yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bappenas, BPKP, LKPP, serta sejumah pemerintah daerah best practices antara lain Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Kota Malang, dan Pemerintah Kota Tangerang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.