Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Tiga Bulan Menjabat Kades di Lamongan Dituding Terlibat Kasus Asusila, Raib Saat Didemo

Kepala Desa (Kades) Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Sukisno dituding terlibat kasus asusila kepasa salah satu tim suksesnya,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Baru Tiga Bulan Menjabat Kades di Lamongan Dituding Terlibat Kasus Asusila, Raib Saat Didemo
Hanif Manshuri/Surya
Massa warga Desa Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan berdemo menuntut kades terduga tindak asusila mundur, Selasa (8/11/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Baru tiga bulan menjabat, seorang kepala desa di Kabupaten Lamongan Jawa Timur langsung digoyang.

Ironisnya jabatan tersebut digoyang dari tim suksesnya saat mencalonkan diri menjadi kades.

Kepala Desa (Kades) Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Sukisno dituding terlibat kasus asusila kepasa salah satu tim suksesnya,

Warga desa yang sudah telanjur tersulut menuntut sang kades mundur saat menggelar aksi di balai desa setempat, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Kades di NTT Hamili 2 Perempuan hingga Memiliki Anak padahal Masih Memiliki Istri

Kedatangan puluhan warga tidak bisa bertemu Sukisno karena ia mendadak menghilang ketika balai desa digeruduk.

Diduga Sukisno sudah mengamankan diri dengan meninggalkan balai desa sebelum warganya datang.

Tidak hanya Sukisno, seorang pengacara yang sedianya mendampingi sang kades juga tidak muncul.

Berita Rekomendasi

Warga sempat mendatangi rumah Sukisno tetapi tetap tidak bisa bertemu kades itu.

Warga yang berdemo mengusung sound system, bahkan membawa beberapa spanduk bertuliskan desakan mundur dan tudingan perbuatan asusila.

Lucunya, salah satu spanduk menuliskan agar waspada pada 'Kolor Ijo' untuk menyindir sang kades.

Kolor Ijo adalah tokoh fiktif dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, yang suka berbuat mesum pada kaum perempuan.

Sehingga julukan Kolor Ijo kerap ditujukan untuk mengolok seseorang yang suka berbuat asusila.

"Kades Sukisno harus meninggalkan jabatannya. Ia tidak pantas lagi menjabat kades, sudah tidak bisa dibuat contoh, " teriak para pendemo.

Baca juga: Pj Kades di Konawe Utara Diduga Cabuli 4 Mahasiswi KKN, Modus Pura-pura Obati Korban yang Sakit

Sukisno pun baru tiga bulan menjabat kades, namun dikabarkan berbuat asusila pada seorang perempuan mantan tim suksesnya, IA yang saat itu datang ke balai desa untuk melaksanakan tugas sebagai pendata Regsosek (registrasi sosial ekonomi).

Rumor yang beredar, saat itu mendadak Kades Sukisno memanggil korban ke dalam ruangannya dan kemudian diisukan ada perbuatan tidak senonoh.

Entah siapa yang menyebarkan, kemudian isu dugaan kejadian itu sampai ke telinga suami korban dan anggota keluarganya.

Kini masyarakat menuntut kades segera mundur dari jabatannya.

"Kami memberi waktu maksimal Jumat (11/11/2022), ia harus sudah menyatakan mundur, " kata perwakilan massa, Subandi.

Baca juga: Mantan Kepala Desa Dijebloskan ke Tahanan Usai Aniaya Kades, Korban ke Polsek Minta Perlindungan

Subandi menambahkan, kalau dalam waktu dua hari tidak ada kepastian, warga akan datang lagi dan mengancam akan menyegel balai desa.

Akibat demo ini, pelayanan desa sementara dihentikan sampai ada keputusan Sukisno mundur.

Demo hari ini, lanjut Subandi, sebagai bukti keseriusan warga agar permasalahan ini segera diselesaikan.

"Tindakan kades sangat memalukan dan cacat moral, sehingga tidak patut lagi memimpin masyarakat, " kata Subandi.

Kedatangan warga akhirnya direspon oleh Camat Tikung, Arifin.

Arifin menemui massa dan berjanji akan memfasilitasi antara warga dengan kades.

Meski begitu, Arifin mengaku belum ada komunikasi dengan kades karena yang bersangkutan sedang ada urusan lain.

"Dalam waktu paling lama tiga hari akan ada keputusan. Serahkan urusan ini kepada camat, " ujar Arifin.

Usai ditemui camat, massa membubarkan diri.

Namun sebagian warga masih membawa keliling sound system dengan lagu dangdut 'Pagar Makan Tanaman', single yang dipopulerkan penyanyi Mansyur S.

Kedatangan massa ke Balai Desa Bakalanpule ini dijaga ketat personel Polres Lamongan.

Bahkan mobil water canon milik Polres Lamongan juga standby tidak jauh dari balai desa.

Aksi massa ini merupakan lanjutan dari kedatangan lima perwakilan ke balai desa, Jumat (4/11/2022) lalu.

Mereka datang untuk mengklarifikasi kepada Sukisno sendiri, setelah beredar dugaan tindak asusila terhadap warganya.

Dan dalam pertemuan di balai desa, saat itu Kades Sukisno membantah telah melakukan perbuatan asusila seperti yang dituduhkan warga dan ditanyakan perwakilan warga.

Bahkan ia menduga bahwa berita miring itu sengaja disebar pihak yang tidak terima kalau ia menang dalam pilkades sebelumnya. (Hanif Manshuri)

Sumber: Surya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas