Ganjar Pamerkan Produk UMKM Asal Solo Senilai Rp133 Juta di Paris
Ganjar terus melakukan berbagai upaya yang melibatkan banyak instrumen untuk membawa UMKM Jateng naik kelas.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Optimisme Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membawa produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) go international kembali berbuah manis.
Ganjar resmi melepas ekspor produk UMKM asal Solo untuk dipamerkan di La Maison de I’indonesie Prancis. Pelepasan truk kontainer bermuatan ekspor dengan nilai harga dasar Rp133 juta itu dilakukan di Solo Techno Park, Rabu (9/11/2022).
Keberhasilan ini berkat kerja sama pentahelix yang dilakukan antara Pemkot Surakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Bank Jateng.
Pemilik dari UMKM tersebut merupakan mahasiswa dan alumni dari UNS yang telah melewati kurasi. Produk dari dua UMKM tersebut berupa kerajinan tangan yang terdiri dari furnitur, tekstil berupa kain pantai, dan produk fesyen. Ganjar menyebut kerja sama ini patut direplikasi daerah lainnya.
“Perguruan tinggi itu kan punya riset, punya mahasiswa, terus kemudian punya konsep merdeka belajar. Praktik saja. Bisa direplikasi sistemnya,” kata Ganjar.
Jika satu perguruan tinggi bisa bergerak untuk mendampingi sejumlah UMKM dan kemudian dikurasi hingga produknya berkualitas, bisa didorong naik kelas untuk kemudian diekspor.
“Nah kerja sama ini harapan kita menjadi satu model, saya meyakini polanya tidak cukup hanya sekadar pameran tapi harus jualan. Maka temanya hari ini dari expo ke ekspor. Itu menurut saya paling bagus,” kata Ganjar.
Tak cukup sampai di situ, lanjut Ganjar, pemerintah juga turut memfasilitasi. Khususnya kedutaan besar di luar negeri. Salah satunya dengan membeli toko dan dijadikan ‘Rumah Indonesia’.
“Sehingga orang akan terbiasa bahwa dia membutuhkan sesuatu dengan tingkat keunikan ala Indonesia, dia tahu ke mana harus pergi,” katanya.
Ganjar juga menegaskan soal pendanaan itu perkara mudah. Sebab saat ini, Bank Jateng siap dengan berbagai macam skema kredit yang telah ada.
“Makanya kenapa kita bikin kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milenial, itu sebenarnya kita pakai untuk menyikapi situasi seperti ini agar kemudian BPD seperti Bank Jateng itu betul-betul fit pada kondisi daerah dan waktu,” tegasnya.
Upaya-upaya yang dilakukan dan melibatkan banyak instrumen ini adalah salah satu upaya membawa UMKM Jateng naik kelas. “Ini bagian dari cara kita menggerakkan UKM yang ada di Jawa Tengah yang musti naik kelas dan mereka bisa ekspor,” tandasnya.
Sebagai informasi, sampai dengan triwulan II jumlah UMKM binaan provinsi Jateng sebanyak 178.821 dengan omzetnya mencapai Rp68,484 T. Nilai assetnya sebesar Rp38,8 T dan menyerap tenaga kerja hingga 1,3 juta orang.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.