ASN Bakar Ibu Tiri hingga Tewas di Labusel, Diduga Depresi Dimutasi dari Jabatan Kepala Puskesmas
Berikut informasi kasus Kasus Aparatur Sipil Negara (ASN) bakar ibu tiri hingga tewas terjadi di Labuhanbatu Selatan (Labusel). Pelaku diduga depresi.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Aparatur Sipil Negara (ASN) bakar ibu tiri hingga tewas terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara.
Dilaporkan yang menjadi pelakunya seorang perempuan berinisial DH.
Sementara korbannya bernama Nurhayati Dalimunthe (60).
Diketahui, keduanya tinggal di Desa Sampean Barat, Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Penyebab kejadian ini diduga DH mengalami depresi setelah dimutasi dari jabatan kepala puskesmas.
Kronologi kejadian
Baca juga: Fakta-fakta Suami Mutilasi dan Bakar Istrinya di Humbahas: Pelaku Alami Gangguan Jiwa
Dihimpun dari Tribun-Medan.com, kasus bermula saat anak tiri korban lain, Edianto Hasibuan dan istrinya, Suriyani Tanjung mendengar teriakan korban pada Jumat (11/11/2022) sekira pukul 04:30 WIB
Keduanya lantas menghampiri korban yang memang rumahnya saling berdekatan.
Tiba di kamar, Edianto dan istrinya menemukan korban dalam kondisi sudah terbakar.
Saat itu juga ada DH di dalam kamar bersama sebuah botol berisi sisa BBM.
Edianto dan istrinya kemudian meminta tolong ke warga.
Namun takdir berkata lain, sebelum dibawa ke rumah sakit, korban diketahui sudah meninggal dunia.
Keluarga korban selanjutnya melaporkan kejadian ke polisi.
Petugas dari Polsek Sei Kanan terjun ke lokasi untuk mengamankan DH guna pendalaman lebih lanjut.
Baca juga: Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Masyarakat, Pria Ini Bakar Pendopo Wali Kota Banjar
Diduga alami depresi
Kapolsek Sei Kanan, AKP Herry Sugiharto mendapatkan informasi, DH nekat melakukan aksinya diduga karena depresi.
Selain tertekan karena dimutiasi dari jabatan kepala puskesmas, diketahui suami dari DH juga sedang sakit stroke.
DH sudah bertahun-tahun bekerja sebagai kepala Puskesmas di Desa Hutagodang, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
"Iya PNS, sepertinya depresi, sepertinya demikian, karena beliau sejak 2013 jadi kepala Puskesmas di Hutagodang dan dua bulan terakhir beliau dipindahkan. Mungkin karena jauh," ucap Herry, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Kini DH diserahkan ke Polres Labuhanbatu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Santri Bakar Santri Terjadi di Rembang Jawa Tengah: Korban Menolak Kumpulkan Ponsel
Pengakuan DH
DH di hadapan polisi mengaku tidak berniat membakar ibu tirinya hingga tewas.
"Motif masih kita dalami, untuk keterangan sementara pelaku ini mau bakar diri tapi kena ibunya," ungkap Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Rusdi Marzuki.
Rusdi melanjutkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kejiwaan pelaku.
Namun ia belum mengungkap hasilnya karena masih menunggu dari tim dokter.
"Masih dalam tahap pemeriksaan," tandas Rusdi, dikutip dari Tribun-Medan.com.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso/Alfiansyah)