Puskesmas di Sleman Tolak Korban Kecelakaan dan Tak Pinjamkan Ambulans, Berdalih Tak Ada Dokter
Seorang korban kecelakaan ditolak Puskesmas Berbah Sleman. Petugas menolak karena tidak ada dokter saat kejadian.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Selain menolak untuk melakukan pertolongan pertama, petugas Puskesmas juga menolak untuk meminjamkan ambulans.
Baca juga: Kecelakaan Karambol di Purwokerto, Libatkan 3 Kendaraan dan Menewaskan Seorang Lansia Umur 80 Tahun
Jimmy mengungkapkan jika saat itu petugas Puskesmas tidak melakukan tindakan apapun ke korban kecelakaan.
"Jadi, tidak ada sama sekali pemeriksaan. Kalau pemeriksaan itu kan ada observasi ya. Ini cuma dilihat kemudian langsung menolak secara lisan. Tidak ada koordinasi ibaratnya sama pimpinan Puskesmas atau koordinasi sama rumah sakit yang berdekatan," ucapnya.
Korban akhirnya mendapat pertolongan dari PMI Yogyakarta yang meluncur ke lokasi setelah dihubungi.
Tanggapan Lembaga Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY

Setelah kejadian ini, Lembaga Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY mendatangi Puskesmas Berbah Sleman.
Ketua ORI perwakilan DIY, Budhi Masthuri mendapati kesalahan prosedur yang dilakukan oleh Puskesmas Berbah.
"Padahal Undang- undang keperawatan, undang-undang kesehatan, perawat meski tidak ada dokter, diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu dan bahkan memberikan rujukan."
"Tapi itu tidak dilakukan. Tadi kami cek, Puskesmas dan mungkin Dinas Kesehatan juga ya, tidak cukup memberikan edukasi kepada perawat tentang kewenangan mereka, yang bisa dilakukan ketika menghadapi situasi kedaruratan seperti itu," ungkapnya dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: 2 Mahasiswa FK Universitas Syiah Kuala Tewas Dalam Kecelakaan Maut: Berasal dari Jakarta dan Sumbar
Menurutnya, tindakan yang dilakukan petugas Puskesmas terhadap korban kecelakaan keliru.
Namun ia menjelaskan jika tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan petugas karena mereka tidak punya keberanian untuk melakukan pertolongan ke korban kecelakaan.
"Iya, mereka mengakui itu keliru. Cuman memang tidak ada kesengajaan. Saya melihatnya pemahaman perawat (di Puskesmas Berbah) yang tidak cukup baik, terhadap kewenangan dia. Dia merasa tidak cukup punya keberanian bila harus melakukan tindakan. Karena takut keliru dan sebagainya," ucapnya.
Ia berharap kedepan Kepala Puskemas maupun Kepala Dinas Kesehatan Sleman dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini.
Menurut Budhi perlu diberikan penguatan dan capacity building terhadap perawat supaya mereka bisa lebih memahami kondisi kedaruratan.