Tawa Anak-anak Korban Gempa Cianjur Ikuti Trauma Healing di Posko Bantuan BIN
Ketika diberi trauma healing, mata anak-anak tampak fokus pada dongeng yang disajikan personil BIN bersama sukarelawan
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Eko Sutriyanto
![Tawa Anak-anak Korban Gempa Cianjur Ikuti Trauma Healing di Posko Bantuan BIN](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bin-bantuan12.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Tawa lepas dan senyum gembira terpancar dari puluhan anak-anak pengungsi gempa Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).
Mereka mengikuti trauma healing yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Posko Bantuan BIN, jalan lintas Labuan-Cianjur, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hal tersebut dilakukan BIN dalam rangka pemulihan bagi para korban gempa bumi Cianjur, khususnya anak-anak.
Ketika diberi trauma healing, mata anak-anak tampak fokus pada dongeng yang disajikan personil BIN bersama sukarelawan dari Yayasan Akasia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa Bandung.
Kisah 'Asep dan Usep', 'Singa dan Tikus Pemberani', serta berbagai permainan disajikan untuk menghilangkan rasa takut dan cemas anak-anak korban bencana gempa Cianjur.
Baca juga: Sisir Warga Terdampak Gempa Cianjur, BIN Bagikan Bantuan Hingga Beri Trauma Healing ke Anak-anak
Dalam momen itu pun diselipkan ajakan agar anak-anak gemar membaca.
Lewat permainan, anak-anak yang mampu menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan fasilitator mendapatkan hadiah berupa buku cerita.
Anak-anak juga diajak berkreasi menggunakan origami untuk melatih motorik halus.
"Saya senang sekali melihat anak-anak itu bisa senyum, tertawa dalam kegiatan mendongeng, hiburan, dan pembagian hadiah. Acara ini sangat penting sekali; bagaimana kita memberikan pendampingan psikososial," ucap Juru Bicara BIN, Prabawa Ajie di Posko Bantuan BIN, Kamis (24/11/22).
Ajie menyebut, trauma healing ini bukanlah pertama kali diselenggarakan.
Sebelumnya, BIN berkolaborasi dengan mahasiswa pencinta alam (mapala) se Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat melakukan trauma healing kepada anak-anak di tenda pengungsian.
Ajie mengatakan aktivitas tersebut bertujuan untuk mengatasi rasa trauma atas bencana yang terjadi, menghindari rasa stress hingga sedih berkelanjutan bagi anak-anak dan remaja.
"Tujuannya adalah bagaimana kita memberikan pendampingan kepada adik-adik kita yang masih kecil-kecil dalam menghadapi musibah bencana ini, tentunya agar riang gembira," jelas Arie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.