Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hingga Minggu Malam, Jumlah Korban Meninggal karena Gempa Cianjur 321 Orang, 11 Orang Hilang

Tim SAR gabungan berhasil menemukan lagi tiga korban gempa bumi meninggal dunia di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hingga Minggu Malam, Jumlah Korban Meninggal karena Gempa Cianjur 321 Orang, 11 Orang Hilang
TribunnewsDepok.com/Alex Suban
Penampakan dari udara bangunan Pesantren Al Mubarok yang amblas dan rumah warga yang terangkat akibat gempa Cianjur di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Akibat gempa bumi di kawasan Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, lebih dari 160 bangunan di kampung ini mengalami kerusakan sangat parah. Jalan utama di Kampung Cisarua juga mengalami keretakan, pergeseran, dan amblas. TribunnewsDepok.com/Alex Suban 

Sementara itu, diantara duka korban meninggal, ada kisah balita selamat meski tertimbun reruntihan.

Nama Dika, seorang balita asal Kampung Buniaga, Ciherang yang selamat usai tertimbun reruntuhan saat gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu viral di media sosial.

Dika yang berusia satu tahun lebih tersebut diketahui selamat setelah tertimbun reruntuhan sekitar 3 jam.

Baca juga: 10 Korban Ditemukan di Area Longsor Rumah Makan Sinta, 1 Diantaranya Balita  

Asep (39), ayahnya Dika mengatakan saat gempa tersebut, anaknya sedang tidur bersama istrinya di dalam rumah.

"Lagi tidur kan sama ibunya. Saya lagi di luar (kerja)," kata Asep saat ditemui Tribunnews di Kampung Buniaga, Ciherang, Cianjur, Minggu (27/11/2022).

Asep menuturkan kejadian tersebut sekira pukul 14.00 WIB dan Dika bersama dua anaknya yang lain juga berada dalam rumah.

"Saat itu ada empat orang di rumah, anak saya tiga sama istri saya. Jadi berempat," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ia lalu memperagakan posisi Dika saat kejadian, yakni sedang tidur di tangan istrinya.

"Sebenarnya itu di dalamnya ada 3 (anak saya di rumah). Jadi gini posisinya (dia tidur di tangan ibunya). Makanya saya kaget," ucapnya.

Asep yang saat itu sedang bekerja agak jauh dari rumahnya mengaku mendapat kabar tersebut dari kakaknya.

Setibanya di rumah, Asep menceritakan evakuasi terhadap anaknya belum berhasil dilakukan.

"Saya juga datang (tiba) ke sini masih belum dapat. Kan saya lagi enggak ada. Pulangnya juga jam tiga saya," ucapnya.

Melihat proses evakuasi yang belum berhasil dilakukan, Asep mengaku saat itu sempat pasrah dan menganggapnya urusan Yang Maha Kuasa.

"Saya sudah pasrah (dikira sudah meninggal dan menyerahkan semuanya) sama Tuhan. Harus gimana lagi? Hidup atau mati itu bukan urusannya, urusan tuhan. Saya enggak panik, enggak kaget,"

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas