TRIBUNNEWS.COM - Eks Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani kembali mengikuti sidang atas perkara suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila, Rabu (30/11/2022).

Dalam sidang lanjutan tersebut, Karomani bertindak sebagai saksi dengan terdakwa Andi Desfiandi.

Andi Desfiandi meruapakan tersangka pemberi suap.

Dalam sidang itu, Karomani menyebut Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menitipkan sang keponakan agar bisa masuk ke fakultas kedokteran dengan imbalan sejumlah uang.

Disebutkan Karomani, Mendag Zulkifli menitipkan keponakannya tersebut kepadanya melalui Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Ary Meizari Alfian.

Dan agar sang keponakan dapat diloloskan di Fakultas Kedokteran Unila penerimaan Tahun 2022.

Baca juga: KPK Terus Dalami Kasus Suap Penitipan Calon Mahasiswa Baru Unila Kepada Rektor Karomani

Ary Meizari Alfian juga disebut menitipkan sejumlah uang hingga ratusan juta kepada Karomani, melalui Mualimin.

Saat ditanya perihal Mendag Zulkifli Hasan menitipkan sang keponakan berinisial ZA ke Unila, Karomani memberikan penjelasan.

"Saya perlu mengungkapkan bahwa Pak Zulkifli (Mendag Zulkifli Hasan) tidak pernah bertemu langsung dengan saya," ungkap Karomani, Rabu (30/11/2022), melansir YouTube Kompas TV.

Karomani juga membenarkan soal satu mahasiswa berinisial ZAG yang menjadi titipan Mendag.

"Zulkifli Hasan, Pak menteri, menteri perdagangan," ungkapnya lagi.

Baca juga: Zulkifli Hasan Bantah Titip Ponakannya Masuk Unila, Diungkap Rektor Karomani di Persidangan

Dikutip dari TribunLampung.com, Prof Karomani mengatakan, nama yang dititipkan ke dirinya dibawa dua orang kepercayaannya, yakni Mualimin dan Budi Sutomo.

Namun menurutnya, jika orang yang dititipkan tidak memenuhi passing grade maka tak bisa diloloskan.

Menurut Karomani, ZA adalah titipan Zulkifli Hasan dan ZAP adalah keponakannya Andi Desfiandi.