Basarnas dan Tim SAR Gabungan Fokus Cari AKP Arif, Peralatan Canggih Digunakan
Selain scan sonar di KRI Spica-934 milik TNI AL, ada juga alat canggih lain untuk mendeteksi keberadaan korban, yaitu alat Aqua Eye
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Tiga kru Helikopter NBO-105 P-1103 sudah berhasil ditemukan dan tinggal pilot helikopter milik Polri, yaitu AKP Arif Rahman Saleh yang belum diketahui keberadaannya.
Hari ini tim SAR Gabungan saat ini fokus dan memaksimalkan pencarian AKP Arif Rahman Saleh.
Peralatan canggih diturunkan untuk mencari korban.
Selain menggunakan scan sonar di KRI Spica-934 milik TNI AL, ada juga alat canggih lain untuk mendeteksi keberadaan korban, yaitu alat milik Basarnas Pangkalpinang bernama Aqua Eye.
Alat ini berbentuk petak berwarna kuning.
Memiliki gagang pada bagian bawah.
Baca juga: Operasi SAR Gabungan Kerahkan 11 Armada Laut, Area Pencarian Diperluas
Alat ini sudah digunakan sejak pertama kali operasi SAR gabungan.
Sistem kerja alat ini sangat canggih dan mudah.
Cukup dicelupkan ke dalam air, alat ini bisa mendeteksi target pencarian.
Sensor yang tersedia pada alat ini, mampu menjangkau sejauh 50 meter.
Jika berhasil mendeteksi korban, ada tanda x merah yang muncul pada sistem ini.
Jika tanda nol, berarti ada serpihan di dalam laut tersebut.
"Jadi sangat memungkinkan digunakan. Kedalaman laut di area SAR helikopter ini rata-rata 24 meter," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa kepada Pos Belitung, Kamis (1/12/2022).
Tim Basarnas membawa alat ini ke tengah laut bersama tim yang menggunakan perahu karet.