Kedekatan Korban dan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang, Pernah Unggah Kebersamaan di Medsos
Korban yang merupakan kakak dari tersangka kasus pembunuhan di Magelang pernah mengunggah momen kebersamaan mereka di media sosial.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu korban kasus pembunuhan di Magelang, Dhea Chairunnisa selalu membanggakan adiknya semasa masih hidup.
Namun kini, Dhea meninggal dibunuh oleh adiknya sendiri, Dhio Daffa yang kini sudah menjadi tersangka.
Hal ini diungkapkan oleh sahabat Dhea, Chyntia Novalinda.
"Dhea gak pernah komentar negatif sedikitpun tetang adiknya, bahkan banggain adiknya. Karena, kan selama ini ayahnya kerja di luar kota, jadi sosok tersangka ini lah yang menjaga mereka (korban dan ibunya) di rumah," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.
Chyntia Novalinda tidak menyangka Dhio membunuh tiga anggota keluarganya.
"Malah awalnya kasian sama adiknya karena ditinggal semua, eh malah adiknya ternyata tersangkanya," jelasnya.
Baca juga: Fakta Baru Soal Pekerjaan Pelaku Pembunuhan di Kabupaten Magelang dan Misteri Mobil Innova K 17 DA
Dhea pernah mengunggah potret kebersamaannya dengan Dhio pada akun TikToknya @dheachr15 pada 25 Mei 2020.
Pada video tersebut Dhea dan Dhio memperagakan sebuah pose yang sama dengan foto mereka saat masih kecil dan diiringi lagu I'm Just a Kid.
Chyntia mengaku kenal dengan Dhea karena sama-sama bekerja di salah satu bank BUMD di Yogyakarta pada tahun 2019.
Sosok Dhea dimatanya adalah pribadi yang baik, tidak pelit, jarang marah dan tidak suka mencari musuh.
"Orangnya (korban) paling gak bisa marah. Kalau lagi kesal sama orang juga tetap sambil senyam- senyum kalau cerita. Tipe orang yang gamau cari musuh, orangnya gak boros juga, gak matre. Bahkan kalau pas dijajanin (traktir) sama temannya dia pasti ga tega kalau pilih menu makanan yang harganya tinggi," jelasnya.
Terkait rumor Dhea yang berencana menikah dalam waktu dekat, Chyntia membantahnya.
Menurutnya hal itu tidak benar karena Dhea belum memiliki pasangan dan rencana untuk menikah.
"Oh iya muncul juga rumor katanya Dhea mau nikah Desember terus butuh biaya buat itu. Mungkin bisa diluruskan itu hoaks, soalnya Dhea gak ada rencana nikah dalam waktu dekat ini. Cuman pengen nikah aja tapi belum tahu kapan dan sama siapa," tambahnya.
Chyntia merasa sangat kehilangan dengan berita meninggalnya Dhea dan ia mengunggah momen-momen kebersamaan dengan Dhea di akun Instagram @chyntianovalinda.
Baca juga: Anak di Magelang Mengaku Racuni Keluarga karena Jadi Tulang Punggung, Kerabat Korban: Pembelaan Diri
Diketahui Dhio telah membunuh ayahnya, Abbas Ashar (58), ibunya, Heri Riyani (54), dan kakak perempuan pertama, Dhea Chairunnisa pada Senin (28/11/2022).
Dhio membunuh keluarganya dengan cara memberikan racun pada minuman masing-masing anggota keluarga.
Aksi pembunuhan ini dilakukan di rumah keluarga di Jalan Sudiro, No 2, Gang Durian, RT10/RW1, Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Membunuh dengan racun sianida
Kepala Biddokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Summy Hastry Purwanti menjelaskan dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik jenis racun yang digunakan oleh pelaku adalah sianida.
"Jelas penyebab kematian akibat masuknya racun. Kemarin pemeriksaan laboratorium sudah keluar dan hasilnya positif sianida. Hanya sianida saja," jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: Bukan Arsenik, Ternyata Ini Jenis Racun yang Digunakan Pelaku untuk Bunuh Satu Keluarga di Magelang
Ia mengatakan kandugan sianida yang ditemukan berada di organ lambung, sampel darah, dan urine ketiga korban.
Pada bagian bibir dalam, tenggorokan hingga lambung dan usus korban juga ditemukan ciri-ciri adanya zat beracun dan berwarna kemerahan.
Ketika ditanya jumlah sianida yang dicampukan oleh pelaku ke minuman korban, Summy Hastry tidak dapat menjawab karena sebagain racun sudah masuk ke tubuh korban.
Namun berdasarkan pengakuan dari pelaku, jumlah sianida yang dimasukkan sebanyak 2 sendok setiap gelas.
Ia juga menambahkan jumlah sianida yang dapat mematikan tergantung berat badan dan keadaan fisik korban.
"Sekitar dua sendok itu cukup besar. Jadi kalau di ilmu Toksikologi, dua miligram sianida itu sudah sangat mematikan," jelasnya.
Summy Hastry mengatakan jika minuman berwarna yang sudah tercampur dengan sianida maka tidak akan terlihat oleh mata manusia.
"Sulit karena berwarna ya kecuali kalau air bisa kelihatan ini. Jika minuman berwarna seperti teh dan kopi sulit disadari," terangnya.
Baca juga: Daftar Kebohongan Tersangka Kasus Pembunuhan di Magelang, Mulai dari Pekerjaan hingga Motif
Menurutnya pelaku menggunakan racun jenis sianida karena belajar dari percobaan pertama yang gagal.
Diketahui, pelaku sempat melakukan percobaan pembunuhan dengan mencampurkan racun jenis arsenik ke minuman dawet dan diberikan ketiga anggota keluarganya.
Namun percobaan ini gagal karena para korban hanya merasa mual dan tidak meninggal dunia.
Dari sinilah pelaku memutuskan menggunakan sianida untuk percobaan pembunuhan kedua.
"Tertelan tapi kadarnya sedikit. Pelaku mempelajari dari percobaan pertama dan menggunakan sianida," pungkasnya.
Polisi ungkap kemungkinan ada motif lain
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan petugas masih terus mendalami motif Dhio melakukan pembunuhan.
"Ini (motif) yang sedang kami gali karena motif awal yang ada adalah sakit hati karena beban yang harus ditanggungnya. Yang bersangkutan juga tidak bekerja, orangtuanya baru pensiun."
"Dan, kakak kandungnya juga tidak bekerja selepas kerja di salah satu perbankan. Sehingga ini menjadi rasa sakit hati kenapa dia sendiri yang diberikan beban sedangkan kakaknya tidak," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Menurutnya ada motif lain yang membuat Dhio membunuh keluarganya sendiri selain motif sakit hati.
Ketika ditanya terkait kemungkinan adanya motif warisan, Mochammad Sajarod mengatakan jika petugas masih mendalami motif yang ada terlebih dahulu.
"Ini yang sedang kami dalami karena bagaimana pun juga motif-motif lain pasti ada, tidak hanya satu. Namun, yang ada saat ini adalah sakit hati. Ini sedang kami dalami," tambahnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)