Sudah Lansia dan Sakit Jantung Penyebab Mang Odin Tak Bisa Lari Saat Gempa Guncang Cianjur
Mang Odin tertimbun longsor bersamaan dengan anak bungsunya yang diketahui sedang membantu pekerjaan pembuatan kolam di bawah bukit.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAWA BARAT - Faktor usia yang sudah lanjut dan baru pulih dari sakit jantung jadi penyebab Khoirudin alias Mang Odin tak bisa lari saat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo guncang Kabupaten Cianjur pekan lalu.
Mang Odin salah satu korban meninggal dunia yang tertimbun longsor.
Hal itu diutarakan langsung oleh tetangga dekat Mang Odin, Sobariah (45), warga Desa Cijedil yang mengetahui secara pasti detik-detik tanah longsor menutupi tubuh Mang Odin.
Sobariah menyebut sejatinya Mang Odin baru saja merasa enakan dari sakit jantung yang dideritanya dan memilih langsung bekerja di area bukit dibanding beristirahat.
"Pas kemarin baru sembuh itu, baru sembuh dari sakit, cuma daripada diem katanya, udah aja ke atas (ke area bukit) gerak jalan katanya. Cuma gak tahunya ada kejadian kaya gitu. Ibu mah pulang mang Odin masih di bawah," kata Sobariah saat ditemui di tenda pengungsian Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Pertamedika IHC Pakai Aplikasi Medifar untuk Data Pasien Korban Gempa Cianjur
Kata Sobariah, langkah kaki Mang Odin juga sudah tidak secepat orang sehat seperti biasanya.
Ritme nafasnya karena sakit jantung juga sudah tidak stabil.
Alhasil, saat gempa terjadi, Mang Odin yang sedang bekerja membuat kolam di kaki bukit harus menjadi korban karena tanah yang berada di atasnya longsor.
"Lebih dari 60 usianya mah emang udah lansia. Itu baru bangun sakit itu teh, kan jantung, mungkin dia nafasnya jadi terganggu, kalau jalan juga lambat," ucap nya.
Kendati demikian, Sobariah menjadi saksi hidup kalau Mang Odin merupakan pribadi yang baik selama hidupnya.
Dirinya menyebut, ayah dua anak itu tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun dan bahkan kerap membantu istrinya berbelanja untuk keperluan warung.
"Baik, baik, baik, ga ada apa-apa. Bu Popon (istri Mang Odin) kan buka warung jualan, Mang Odin yang belanja ke grosir, kalau Bu Popon nya ke pasar, buat (belanja) sayuran," kata Sobariah.
Sebagai informasi, Khoirudin alias Mang Odin warga Desa Cicadas, Cijedil, Kabupaten Cianjur menjadi salah satu korban meninggal dunia yang tertimbun longsor akibat guncangan gempa 5,6 magnitudo di Cianjur.
Mang Odin tertimbun longsor bersamaan dengan anak bungsunya yang diketahui sedang membantu pekerjaan pembuatan kolam di bawah bukit.
Saat ini, jasad dari Mang Odin dan anak bungsunya sudah berhasil dievakuasi oleh tim Basarnas setelah sepuluh hari melakukan pencarian dan bahkan sudah dimakamkan.
Penemuan keduanya juga terbilang berdekatan, di mana anak bungsu Mang Odin ditemukan sekitar hari Selasa, sementara jasad Mang Odin ditemukan selang dua hari yakni pada Kamis kemarin.
"Jadi ga jarak jauh, ini anaknya di depan (tertimpa longsor), Mang Odin di belakangnya gitu," ucap Sobariah.
Dengan begitu kata Sobariah, dari keluarga Mang Odin kini tersisa hanya sang istri bernama Popon, dan anak sulungnya yang mengalami luka-luka di bagian kepala akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.