Aktivitas Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Tak Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Diketahui, erupsi Gunung Merapi disertai awan panas terjadi pada Minggu 4 Desember 2022 pukul 02.46 dini hari.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Hingga kini Bandara Ngurah Rai, Bali, masih tetap beroperasi dan berjalan normal meski aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan.
Demikian dikatakan General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali, Handy Heryudhitiawan, seperti diberitakan Tribun Bali.
“Berdasarkan pantauan operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sampai dengan saat ini, operasional tetap berjalan dengan normal,” ujarnya.
Baca juga: Gunung Semeru Muntahkan Awan Panas, 93 Warga Lumajang Dievakuasi ke Pengungsian
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia, bahwa penerbangan berjalan dengan normal.
“Sampai dengan saat ini, tidak ada dampak erupsi Gunung Semeru terhadap penerbangan dan operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” tegas Handy.
Diketahui, erupsi Gunung Merapi disertai awan panas terjadi pada Minggu 4 Desember 2022 pukul 02.46 dini hari.
Tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter diatas puncak.
Dari informasi resmi Kementerian ESDM disebutkan bahwa sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).
Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.
Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.
Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi.
Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi Semeru.
Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (peningkatan tekanan) yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
Pemantauan area panas (hotspot) menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah Gunungapi Semeru.
Mengingat kegiatan Gunungapi Semeru masih tinggi dan serta masih berpotensi terjadinya awanpanas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru masih berada pada Level III (SIAGA).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Abu Vulkanik Erupsi Gunung Semeru Tidak Pengaruhi Penerbangan Dari dan Menuju Bali