Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berencana Merantau ke Pontianak, Penumpang KM Lawit asal Bima NTB Meninggal Dunia Mendadak

Ketika KM Lawit sandar di Pelabuhan Tanjung Batu, jenazah diperiksa petugas KKP Kelas III Pangkalpinang Wilker Tanjungpandan, KSOP, Polsek Badau

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Berencana Merantau ke Pontianak, Penumpang KM Lawit asal Bima NTB Meninggal Dunia Mendadak
net
Ilustrasi - Penumpang KM Lawit meninggal dunia saat kapal berlayar dari Jakarta menuju Tanjungpandan, Jumat (2/12/2022) lalu. Ruslan asal Bima, Nusa Tenggara Barat itu langsung dievakuasi ke RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan ketika kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Batu pada Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 10.30 WIB. 

"Karena dia masih sempat ngobrol dan minta bikin kopi waktu di kapal. Tapi tiba-tiba sudah meninggal," ujarnya pria 43 tahun itu kepada posbelitung.co pada Sabtu (3/12/2022).

Proses evakuasi jenazah penumpang KM Lawit yang meninggal dunia di perjalanan pada Sabtu (3/12/2022).
Proses evakuasi jenazah penumpang KM Lawit yang meninggal dunia di perjalanan pada Sabtu (3/12/2022). (Istimewa/dok KKP Kelas III Pangkalpinang Wilker Tanjungpandan)

Awalnya dirinya bersama lima temannya termasuk korban berangkat dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan KM Lawit pada Jumat (2/12/2022) kemarin.

Ketika di ruang tunggu pelabuhan, mereka hampir ketinggalan dan harus berlari menuju kapal.

Setibanya di kapal, Ruslan sempat duduk mengambil kasur karena kelelahan dan minta dibuatkan segelas kopi.

Merasa tidak terjadi apa-apa, Bakri pergi mandi tapi sepulangnya dari kamar mandi, Ruslan sudah dibawa ke lantai atas kapal.

"Dia bikin sendiri kopi tapi belum sempat diminum. Memang dia sempat bilang dadanya sakit," ungkapnya.

Bakri mengungkapkan mereka berlima rencananya merantau ke Pontianak untuk bekerja di perkebunan sawit.

Berita Rekomendasi

Pria asal Bima itu mengatakan sebelumnya sempat menempuh perjalanan dua malam dari Bima menuju Jakarta.

"Kami mau kerja sawit di Pontianak, baru pertama kali ini lah merantau," katanya.

Diduga Serangan Jantung

Setibanya di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Marsidi Judono, jenazah Ruslan dilakukan visum luar oleh dokter didampingi anggota Inafis Polres Belitung.

Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh jenazah sedangkan waktu kematian diperkirakan lebih dari 12 jam karena ditemukan lebam mayat yang susah hilang.

"Dari kronologis meninggalnya ini habis aktifitas berat, jadi curiganya serangan jantung atau sebenarnya ada penyakit lain dan belum diidentifikasi sebelumnya," kata Dokter Umum RSUD Marsidi Judono dr Feni Andriani kepada posbelitung.co.

Sebagian artikel telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Penumpang KM Lawit yang Meninggal Dunia dan Dievakuasi di Belitung Sempat Mengeluh Dada Sakit

Sumber: Pos Belitung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas