Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jembatan Gladak Perak Lumajang Ambrol, Sempat Jadi Favorit Wisatawan Foto Selfie

Jembatan Gladak Perak Lumajang sepanjang 120 meter merupakan salah satu jembatan unik di Pulai Jawa yang menghubungkan Pronojiwo dan Candipuro

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jembatan Gladak Perak Lumajang Ambrol, Sempat Jadi Favorit Wisatawan Foto Selfie
Facebook Thoriqul Haq
Awan panas guguran Gunung Semeru telah mencapai jembatan gladak perak 

Laporan Wartawan Surya Malang Ratih Fardiyah

TRIBUNNEWS.COM, MALANG -  Jembatan Gladak Perak Lumajang ambrol lantaran tersapu awan panas imbas erupsi gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).

 Jembatan Gladak Perak Lumajang sepanjang 120 meter merupakan salah satu jembatan unik di Pulai Jawa yang menghubungkan Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, serta jalan lintas selatan Lumajang-Malang.

Kehadiran Jembatan Gantung Gladak Perak membuat dua kecamatan tersebut kembali tersambung.

Area Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang

Intip area Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang yang sempat mencuri perhatian wisatawan.

Bahkan sejak sudah selesai diresmikan, Jembatan Gantung Gladak Perak Lumajang tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Mengakibatkan Jembatan Gladak Perak di Lumajang Ambrol

BERITA TERKAIT

Kawasan sekitar jembatan gantung di Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tampak ramai dikunjungi orang pada hari ke-2 Lebaran 2022, Selasa (3/5/2022).

Banyak kendaraan yang diparkir di pinggir jalan, jelang jembatan gantung.

Tak hanya sepeda motor, banyak pula warga yang datang naik mobil.

Masyarakat berdatangan untuk menyaksikan jembatan yang diresmikan pada 23 April 2022 ini, beserta dampak erupsi Semeru pada Sabtu (4/12/2021) yang menghancurkan jembatan Gladak Perak.

Berdasarkan pantauan Kompas.com (grup Suryamalang), Selasa, mereka duduk-duduk di pinggir jalan dengan pemandangan Sungai Besuk Sat yang penuh pasir hasil erupsi Gunung Semeru.

Terlihat pula pedagang makanan keliling yang berjual di pinggir jalan, mulai dari bakso hingga es.

Wisatawan menikmati Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Jembatan ini berada di sebelah selatan kaki Gunung Semeru dan membentang sekitar 80-100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat.
Wisatawan menikmati Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (9/4/2017). Jembatan ini berada di sebelah selatan kaki Gunung Semeru dan membentang sekitar 80-100 meter di atas permukaan Sungai Besuk Sat. (KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO)

Beberapa masyarakat juga tampak turun ke pinggir sungai yang terdapat proyek pengerjaan tanggul Sungai Besuk Sat.

Padahal di pinggir jalan sudah ada plang pemberitahuan bahwa tempat yang mereka pijak adalah kawasan berbahaya.

Sebagian pengendara yang naik sepeda motor pun seolah tidak ingin ketinggalan untuk menjajal menyeberangi Jembatan Gantung Gladak Perak.

Mereka menyeberang, kemudian balik arah dan kembali menyeberang.

Namun, ada pula yang memang memiliki keperluan di seberang jembatan, sehingga memang harus menyeberang.

Salah satu pengunjung bernama Fitranda mengatakan bahwa ia datang bersama kedua orangtuanya.

“Saya diajak ayah untuk melihat jembatan gantung yang baru. Kebetulan sejak erupsi kemarin belum melihat langsung keadaannya,” kata dia.

Baca juga: Jembatan Gladak Perak yang Terputus karena Lahar Dingin Gunung Semeru Jadi Lokasi Selfie Warga

Jembatan Gladak Perak ambrol diterjang erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) yang memutus jalan antara Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, serta Lumajang-Malang.

Setelah kena dampak Erupsi Gunung Semeru pada tahun lalu, jembatan Gantung Gladak Perak sudah bisa dilalui kendaraan namun hanya sepeda motor dan ambulans ukuran kecil.

 Jembatan ini membentang di atas sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.

Melintasi jembatan ini cukup mendebarkan, terlebih bagi yang takut ketinggian.

Kini jembatan Gladak Perak Lumajang ini kembali hancur usai diterjang Gunung Semeru.

Awan panas dari letusan Gunung Semeru terus meluncur hingga lebih dari 11 kilometer dari puncak.

Lokasi pembangunan Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pun sudah dilalui awan panas.

Pada Minggu (4/12/2022) siang, lereng Gunung Semeru sudah terlihat gelap karena tertutup abu vulkanik tebal.

"Hujan abu sudah turun, warga diminta untuk memakai masker," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi saat dihubungi, Minggu.

Saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menaikkan status gunung di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang menjadi awas (level IV).

Dengan adanya perubahan status, maka warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung dan 19 kilometer di sektoral tenggara gunung.

Kini, warga yang berada di sisi barat Curah Kobokan mulai mengungsi ke titik aman di sisi barat.

Sedangkan, yang berada di sisi timur curah kobokan mulai turun ke Desa Penanggal.

BPBD Lumajang tengah menyiapkan posko dan tempat pengungdian untuk warga.

"Kalau dampak belum ada laporan, tapi kita sedang menyiapkan untuk penanganan daruratnya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jembatan Gladak Perak Lumajang Ambrol saat Erupsi Gunung Semeru, Salah Satu Jembatan Unik Pulau Jawa

Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas