Viral Pria Bentak Petugas Karena Tak Mau Dievakuasi Saat Semeru Erupsi, Ini Respons Bupati Lumajang
Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria enggan dievakuasi saat Gunung Semeru erupsi viral di media sosial. Bahkan pria itu membentak petugas
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria enggan dievakuasi saat Gunung Semeru erupsi viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah dalam Tiktok tersebut terlihat seorang pria dengan menggunakan peci dan baju gamis putih menolak dievakuasi setelah peristiwa erupsi Gunung Semeru.
Pria tersebut terlihat membentak petugas yang hendak melakukan evakuasi.
Dirinya bersikukuh tinggal di sebuah bangunan yang disebut penggungah video sebuah pondok pesantren.
Video tersebut dikabarkan diambil di Desa Supit Urang, Pronojiwo, Lumajang.
"Dari dulu saya tidak pernah lari. Ini urusan saya," bentak pria dalam video kepada petugas.
Baca juga: BNPB: Tidak Ada Lagi Warga yang Tinggal di Daerah Bahaya Erupsi Gunung Semeru
Petugas masih tetap bersikukuh untuk mempersuasi pria tersebut agar mau direlokasi.
Namun usaha itu sia-sia.
Menanggapi kabar viral tersebut, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, membenarkan video tersebut terjadi di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
"Kami menerima informasi dari warga Supit Urang memang benar ada tidak mau dievakuasi. Namun di sana bukan pondokan yang ada madrasah diniyahnya seperti halnya pondok pesantren. Ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," kata Thoriq ketika dikonfirmasi.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru, Jembatan Rusak hingga Pengungsi Balik ke Rumahnya untuk Amankan Ternak
Thoriq menegaskan pihaknya akan terus melakukan evakuasi untuk mengamankan warga dari bahaya erupsi Semeru.
Ia meminta semua warga agar mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Harus dievakuasi. Itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, tetap harus evakuasi," tegasnya.
Waspada Gempa Vulkanik Kecil
Sementar itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta warga terdampak erupsi Gunung Semeru untuk tetap berada di pengungsian.
Hal ini untuk mewaspadai rangkaian gempa vulkanik yang berpotensi terjadi.
"Tadi siang ada rangkaian gempa vulkanik kecil yang kita waspadai. Jadi masyarakat saat ini masih tetap ada di pengungsian," ujar Mutari dalam disaster briefing yang disiarkan melalui youtube BNPB, Senin (5/12/2022).
Ia mengungkapkan, dari laporan yang diterima sejak Senin siang, aktivitas Awan Panas Guguran (APG) berhenti.
Baca juga: Update Erupsi Semeru Hari Ini: Masih Luncurkan Awan Panas hingga Pengungsi Mulai Kembali ke Rumah
Setelah sempat terjadi pada Minggu pagi dan malam.
"Senin pagi informasi visual bahwa kondisi gunung Semeru cerah dan berawan tidak ada awan panas guguran," ungkap dia.
Saat ini jumlah pengungsi pasca-luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat menjadi 2.489 jiwa.
Ribuan pengungsi tersebut tersebar di 11 titik lokasi.
Penulis: Erwin Wicaksono
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Heboh Pria Berpeci Putih di Lumajang Tolak Evakuasi saat Erupsi Semeru, Begini Sikap Bupati Lumajang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.