Pasien RSUD Karangasem Bali Berhamburan Keluar Saat Gempa: Sebagian Masih Terpasang Infus
Pasien berhamburan keluar kamar menggunakan bed bahkan dengan kondisi masih terpasang infus.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BALI- Sejumlah pasien RSUD Karangasem, Kabupaten karangasem, Bali, berhamburan keluar saat gempa bumi terjadi beberapa kali, Selasa (13/12/2022).
Pasien berhamburan keluar kamar menggunakan bed bahkan dengan kondisi masih terpasang infus.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Bali, BNPB: 8 Rumah dan 1 Balai Warga Rusak
Mereka didampingi perawat yang berjaga.
Informasi di lapangan, pasien yang dirawat di Wijaya Kusama berhamburan keluar.
Begitu juga pasien yang dirawat di sal lain.
Pasien belum berani masuk ke ruangan lantaran kondisinya ( gempa bumi) belum stabil.
Mengingat gempa bumi susulan sudah terjadi beberapa kali di Karangasem.
Kepala Instalasi dan Pemasaran, RSUD Karangasem, Ni Ketut Sukaniti, mengaku belum mengetahui kondisi pasien di RSUD Karangasem.
"Saya masih di rumah. Jadi belum mengetahui kondisinya, pasien di RSUD Karangasem. Semoga aman," sebut Ketut Sukaniti, Selasa (13/12/2022).
Tak hanya pasien di RSUD Karangasem, warga sekitar Karangasem juga berhamburan keluar saat gempa bumi terjadi.
Sampai berita ini ditulis, belum ada korban jiwa dan korban luka akibat gempa bumi.
Ada beberapa info, genteng warga berjatuhan akibat gempa bumi susualn yang terjadi hingga beberapa kali.
Berdasarkan rilis BMKG, gempa bumi yang berpusat di timur laut Karangasem ini tidak berpotensi tsunami.
Hari Selasa 13 Desember 2022 pukul 17.38.24 WIB, wilayah pantai timur Karangasem, Bali diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29° LS ; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 Km.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik Flores ( Flores back arc thrust ).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Dampak gempa bumi ini, dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari.
Dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Untuk daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI ( getaran gempa bumi dirasakan nyata dalam rumah). Terasa getaran seakan akan truk berlalu
Lalu daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur, dengan skala intensitas II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hasil pemodelan, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar 4,6.
Rekomendasi BMKG kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa bumi, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG.
Penulis: Saiful Rohim
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul GEMPA BUMI di Bali Buat Pasien RSUD Karangasem Berhamburan, Simak Beritanya