Terungkap Asal Uang Rp 400 Juta yang Dirampok dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar
Wali Kota Blitar jelaskan uang yang dirampok sejumlah Rp 400 juta berasal dari honor membuka suatu kegiatan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Santoso menjelaskan asal uang Rp 400 juta yang dirampok di rumah dinasnya pada Senin (12/12/2022) dini hari.
Ia mengungkapkan, jika uang tersebut merupakan uang yang akan digunakan untuk menyicil utang biaya kampanye Pilkada 2020.
“Jujur saja. Saya ini pada waktu kampanye Pilkada punya tanggungan yang harus saya selesaikan,” terangnya pada Selasa (13/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Utang biaya kampanye Pilkada 2020 rencananya akan dicicil Santoso setelah akhir tahun 2022.
“Rencana saya sehabis akhir tahun saya mulai menyicil utang saya. Mau saya cicil,” ujarnya.
Baca juga: Saat Mobil Perampok Masuk ke Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Ada yang Buka Pagar dari Dalam
Santoso mengaku uang tersebut ia dapatkan dari honor mengikuti berbagai kegiatan.
“Saya kan harus mengumpulkan dari honor-honor itu, kalau membuka kegiatan dan sebagainya. Tapi akhirnya kedahuluan (dirampok),” jelasnya.
Ketika terjadi aksi perampokan, uang Rp 400 juta itu berada di sebuah tas dan tidak diletakkan di brankas.
Hal ini karena Santoso mengaku tidak memiliki brankas di rumah dinas yang berada di Jalan Sudanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur.
“Lha saya kan selama ini tidak punya brankas. Karena brankas ini kan untuk menyimpan uang. Uang yang (mau) saya simpan tidak ada. Makanya saya tidak punya brankas,” bebernya.
Ketika ditanya total utang biaya kampanye Pilkada 2020, Santoso enggan menjawabnya.
“Tidak perlu saya jelaskan. Yang penting sampean (anda) tahu bahwa uang saya yang diambil itu kisarannya segitu,” tambahnya.
Selain uang sebesar Rp 400 juta, perampok juga membawa perhiasan istri Santoso dan jam tangannya.
Wali Kota Blitar mengaku dianiaya perampok
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.