Kronologi Polisi di NTT Tertembak Senapan Temannya Sendiri saat Bertugas
Anggota polisi tersebut bernama Aipda Benyamin Anamesa yang bertugas di Polsek Wewewa Timur. Berikut kronologi kejadiannya.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - Seorang polisi di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) tertembak temannya sendiri saat sedang bertugas.
Anggota polisi tersebut bernama Aipda Benyamin Anamesa yang bertugas di Polsek Wewewa Timur.
Benyamin tertembak oleh senapan laras panjang temannya sendiri, Aipda BBA.
Aipda Banyamin tertembak di bagian pinggang.
Ia tertembak di dalam mobil patroli saat sedang bertugas.
Kronologi
Baca juga: Polisi di NTT Tertembak Peluru Rekannya Sendiri, Kapolda NTT Tegaskan Bukan Tembak Menembak
Mengutip Kompas.tv, Kabid Humas Polda NTT, Kompol Ariasandy menceritakan kronolgi kejadian tertembaknya anggota polisi tersebut.
Mulanya, Aipda Benjamin dan Aipda BBA bertugas untuk mengamankan orang mabuk yang membuat onar.
Mendapat laporan dari warga, keduanya langsung terjun ke lokasi.
Saat di lokasi, orang tak dikenal tersebut melarikan diri dan berpindah di tempat lain.
Mereka pun menuju lokasi tersebut, namun pelaku selaku kabur menggunakan kendaraan.
Pemabuk tersebut pun sempat ditangkap, namun melakukan perlawanan hingga dapat melarikan diri.
Keduanya pun kembali ke mobil dan akan mengejar orang tersebut.
Pada saat mobil melaju, Aipda BBA ternyata membuka magasin karena ingin mengosongkan isi senjata.
"Setelah magasin dilepas, Aipda BBA menarik pelatuk dan saat itu juga senjata meletus dan tembakannya kena ke pinggang korban," ujar Ariasandy.
Peluru tersebut pun sempat mengenai sandaran tempat duduk sebelum menembus pinggang belakang Aipda benyamin yang duduk di bagian depan.
Baca juga: 4 Kasus Temuan Tubuh Manusia di Makanan: Potongan Jari di Sayur Lodeh hingga Kapsul Daging Bayi

Mengutip Kompas.com, Aipda Benyamin pun dilakikan ke RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat dan akhirnya dirujuk ke Bali.
Ditemui di kesempatan berbeda, kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma mengungkapkan jika kasus tersebut terjadi karena kelalaian anggota.
"Betul kejadiannya, tetapi bukan tembak-menembak. Yang benar adalah kelalaian anggota saat mengejar pelaku yang mabuk dan melempar masyarakat serta kendaraan yang lewat," ujar Johni.
"Mungkin setelah menembak lupa mengosongkan senjata, lalu meletus," lanjut dia.
Diketahui, kasus kelalaian ini ditangani oleh Propam polres Sumba Barat Daya.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.tv, Tito Dirhantoro)(Kompas.com, Sigiranus Marutho Bere)