Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu di Surabaya Tega Bekap Mulut dan Hidung Bayi yang Baru Dilahirkan di Kamar Mandi hingga Tewas 

Seorang ibu di Surabaya, MDN (33) berstatus tersangka karena membunuh bayi yang baru dilahirkannya dengan cara membekap mulut dan hidung bayi

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ibu di Surabaya Tega Bekap Mulut dan Hidung Bayi yang Baru Dilahirkan di Kamar Mandi hingga Tewas 
Kolase Tribun Jabar
Ilustrasi garis polisi. Seorang ibu di Surabaya, MDN (33) berstatus tersangka karena membunuh bayi yang baru dilahirkannya dengan cara membekap mulut dan hidung bayi menggunakan telapak tangan kanannya.  

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Seorang ibu di Surabaya, MDN (33) kini berstatus tersangka karena membunuh bayi yang baru dilahirkannya.

Pelaku membunuh dengan cara membekap mulut dan hidung bayinya menggunakan telapak tangan kanannya. 

Cara itu, diakuinya berlangsung selama kurun waktu 10 menit, hingga akhirnya sang bayi yang sebelumnya menangis itu tak lagi bergerak. 

Jasad bayi mungil tanpa dosa itu, dibungkus MDN dalam kresek putih lalu dibuang di depan sebuah warung Jalan Menanggal V Gayungan Surabaya, beberapa waktu lalu. 

Kini pelaku buka suara soal mengapa tega membunuh anaknya sendiri.

Seraya menundukkan kepala, wanita asal Bengkulu itu mengaku dirinya merasa tidak sanggup jika harus dikaruniai seorang anak lagi untuk yang keempat kali. 

Pernikahan MDN secara siri dengan pria asal Jombang sejak enam tahun lalu, telah dikaruniai tiga orang anak.

BERITA REKOMENDASI

Hanya mengandalkan pekerjaan sang suami sebagai pemotor ojek online, MDN mengaku merasa perekonomian keluarganya selama ini sudah terseok-seok.

Apalagi nanti harus terlahir kembali anaknya yang keempat. Hal itulah yang membuat MDN gelap mata untuk segera menghabisi nyawa bayi yang baru saja dilahirkan pada Kamis (8/12/2022), pukul 21.30 WIB. 

"Karena ekonomi. Iya enggak ingin punya anak lagi. Karena sudah punya anak 3 masih kecil-kecil," ujar MDN seraya menunduk saat diinterogasi oleh Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono, di Mapolsek Gayungan, Jumat (16/12/2022). 

Baca juga: Motif Ibu di Surabaya Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Simpan Jasad Bayi di Kos Selama 2 Hari

MDN juga mengaku, melahirkan anak keempatnya itu seorang diri di kamar mandi dalam kamar kos yang disewanya di Jalan Dukuh Menanggal IV No 3 Gayungan, Surabaya, sekitar pukul 21.30 WIB pada Kamis (8/12/2022). 

Untuk memotong plasenta atau tali pusar bayi, ia mengatakan memakai gunting yang biasa dipakainya di dalam dapur. 

Setelah rampung melahirkan sang bayi, MDN mengungkapkan, ia sempat membersihkan tubuh bayinya untuk digendong ke dalam kamar. 

MDN masih sempat memberikan asupan asi untuk pertama, setelah beberapa menit dilahirkan. 

Namun, air asi yang diminum sang jabang bayi itu sepertinya menjadi asi terakhir yang pernah dinikmatinya dalam hidup yang singkat ini.

Sesaat kemudian setelah memberikan asi, MDN lantas membekap mulut dan hidung bayinya menggunakan telapak tangan kanannya. 

Cara itu, diakuinya berlangsung selama kurun waktu 10 menit. Hingga akhirnya sang bayi yang sebelumnya menangis itu tak lagi bergerak. 

"Pas lahir, bayi cuma nangis sekali. Terus saya gendong, saya susui. Saya bekap pakai tangan saya, dimulut sama hidung, sekitar 5-10 menit," ungkapnya. 

Baca juga: Polres Probolinggo Amankan Seorang Perempuan Diduga Ibu dari Bayi yang Dibuang di Mayangan

Guna menghilangkan jejak dan keberadaan jasad bayinya itu. MDN lantas memasukkan jasad bayinya itu ke dalam wadah tas jinjing warna merah. 

Tas tersebut diletakkan dalam keranjang dan ditutup dengan tumpukan pakaian. 

Setelah dua hari menyimpan jasad bayi tak berdosa itu, MDN akhirnya memutuskan segera membuang jasad itu ke sebuah lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya pada Sabtu (10/12/2022). 

MDN meletakkan kresek berisi jasad bayinya itu di teras sebuah warung makan, di Jalan Menanggal V Gayungan, Surabaya. 

Jarak tempat kos dengan lokasi warung tersebut sekitar 500 meter, atau dengan waktu tempuh dua menit jika mengendarai sepeda motor. 

MDN menuju lokasi tersebut mengendarai sepeda angin berwarna hitam miliknya.

"Iya di rumah (melahirkan dan bunuh bayinya). Di keranjang pakaian. Selama 2 hari (simpan jasad bayi)," terangnya. 

Selama ini, MDN juga menyembunyikan kondisi kehamilannya itu dari sang suami. 

Setiap ditanya mengenai kondisi perutnya yang makin membuncit setiap harinya. Ia beralasan jika kondisinya itu akibat efek pembengkakan setelah mengikuti program suntik dan mengonsumsi pil keluarga berencana (KB). 

Bahkan untuk mengelabui sang suami yang saat itu bertanya mengenai adanya bekas bercak darah di dalam kamar mandi, sepulang mengojek pada pukul 23.00 WIB hari yang sama, MDN berdalih jika bekas bercak darah itu tersebut merupakan bercak darah datang bulan. 

"Dulu pernah KB suntik 3 bulan. Dan KB Pil. Suami sudah curiga tapi saya tutupi. Saya bilang saya sedang datang bulan," katanya. 

Baca juga: Kecelakaan Maut Pikap Tabrak 2 Motor di Blitar, Ibu Gendong Bayi Selamat Meski Terbang Masuk Selokan

Mengenai latar belakang hubungan pernikahan MDN dengan suaminya yang menikahinya secara siri. 

MDN mengaku berkenalan dengan suami sirinya itu melalui media sosial.

Mereka akrab semenjak bekerja sebagai tenaga kerja indonesia (TKI) di Hongkong, beberapa waktu lalu. 

Setelah kembali ke tanah air, keduanya hanya bertemu dua kali lalu memutuskan melangsungkan pernikahan. 

Sebelum melangsungkan pernikahan, kala itu MDN masih berstatus sebagai janda yang baru saja bercerai dari suami pertamanya. 

Pernikahan MDN dengan suami sirinya itu kini sudah memasuki usia keenam. Dan sekitar 1,5 tahun terakhir, ia dan suaminya memutuskan merantau ke Kota Surabaya.

"Sudah 6 tahun (menikah dengan suami siri sekarang). Kenal di FB, komunikasi. 2 kali ketemuan saat itu, langsung nikah siri. Karena dulu kenalnya sudah lama lewat hape, waktu kerja di Hongkong. Iya (pernah kerja jadi TKW)," pungkasnya. 

Baca juga: Sebanyak 23 Persen Bayi yang Lahir di Indonesia Dalam Keadaan Stunting

Sementara itu, Kapolsek Gayungan, Kompol Suhartono mengatakan, MDN juga memiliki alasan tersendiri menghindari kecurigaan para tetangganya yang acap menemuinya saat beraktivitas di luar kamar kos. 

Tersangka berdalih, perutnya membesar akibat penyakit tumor yang telah diidapnya bertahun-tahun. 

"Kalau ditanya tetangga-tetangganya, dia ngaku enggak hamil, tapi tumor. Dengan alasan itu," ujar Suhartono kepada awak media di Mapolsek Gayungan. 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ibu di Surabaya Ini Ungkap Alasan Tega Bekap Bayi yang Baru Dilahirkannya Hingga Meninggal Dunia

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas