Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Eks JAD soal Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung: Ada Perintah

Berikut ini pengakuan eks JAD soal bom di Polsek Astanaanyar. Mengaku sudah rutinitas dan ada perintah dari Suriah

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pengakuan Eks JAD soal Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung: Ada Perintah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas kepolisian melakukan penutupan ruas jalan dan pengamanan sekitar lokasi ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Berikut update informasinya terkait pengakuan eks anggota JAD perihal bom bunuh diri ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini temuan terbaru soal bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

Seorang mantan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Kholis bercerita tentang bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar beberapa waktu lalu.

Kholis mengungkapkan jika pelaku pengeboman di Polsek Astana Anyar merupakan anggota JAD.

"Kejadian Polsek Astana Anyar  (pelakunya) bagian dari kami dulu," kata Kholis.

Ia mengungkapkan hal tersebut saat acara Silaturahmi Kebangsaan Forkompimda dengan Mitra Deredikalisasi di gedung DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Senin (18/12/2022).

Mengutip Kompas.com, ia mengungkapkan jika aksi seperti itu sudah menjadi rutinitas di kelompoknya dahulu.

Baca juga: Densus 88 Geledah Kamar Kos di Jalan Waas Batununggal Bandung, Terkait Bom di Polsek Astana Anyar?

"Aksi seperti itu sudah menjadi rutinitas ketika ada momen. Saya ngomong seperti ini karena menyadari betul itu sebuah kesalahan, saya ingin kembali ke NKRI," ujar Kholis.

Berita Rekomendasi

Kholis juga mengungkapkan jika aksi bom bunuh diri dilakukan atas perintah pimpinan JAD di Suriah.

"Ketika melakukan aksi karena ada perintah pimpinan pusat di Suriah. 'Seranglah singgasana toghut di negara kalian'. Thogut adalah kekuasaan yang tidak berdasarkan hukum islam, termasuk polisi dan TNI," kata Kholis.

Eks narapidana terorisme (Napiter) ini juga menceritakan jika ia sempat tergabung dalam kelompok ini di Poso, Sulawesi Tengah, 2015 lalu.

"Saya mulai ikut kajian 2010. Pada tahun 2015 ada huru-hara di Suriah, saya ditawari ke Suriah atau Poso, saya memilih ke Poso," tutur Kholis.

Ia bertugas sebagai bagian logistik untuk rekan-rekannya di Poso pesisir.

Lalu pada awal tahun 2016, ia ditangkap polisi dan dijatuhi hukuman 4 tahun 3 bulan.

Bom bunuh diri Polsek Astana Anyar

Pengguna jalan melintasi sejumlah karangan bunga di depan Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Karangan bunga kiriman dari berbagai elemen masyarakat tersebut sebagai bentuk turut berduka cita atas wafatnya Aiptu Anumerta Sofyan dan dukungan untuk Polri dalam memberantas radikalisme dan terorisme, pascaledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar pada Rabu, 7 Desember 2022. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pengguna jalan melintasi sejumlah karangan bunga di depan Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Karangan bunga kiriman dari berbagai elemen masyarakat tersebut sebagai bentuk turut berduka cita atas wafatnya Aiptu Anumerta Sofyan dan dukungan untuk Polri dalam memberantas radikalisme dan terorisme, pascaledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar pada Rabu, 7 Desember 2022. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI)

Baca juga: Densus 88 Polri Sebut Ada Kemiripan Motif Pelaku Bom Astana Anyar dan Sarinah

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas