Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bripka WF Sempat Kabur Usai Tikam Aiptu Ruslan, Polisi Sebut Kondisinya Labil & Belum Bisa Diperiksa

Sempat melarikan diri usai menikam Aiptu Ruslan, kondisi Bripka WF disebut masih belum stabil. Polisi belum bisa memeriksanya terkait kasus tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bripka WF Sempat Kabur Usai Tikam Aiptu Ruslan, Polisi Sebut Kondisinya Labil & Belum Bisa Diperiksa
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
Jenazah Aiptu Ruslan saat akan diberangkatkan ke lokasi pemakaman. Aiptu Ruslan tewas usai ditusuk juniornya sesama polisi, Bripka WF, di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Sempat melarikan diri usai menikam Aiptu Ruslan, kondisi Bripka WF disebut masih belum stabil. Polisi belum bisa memeriksanya terkait kasus tersebut. 

Anaknya Ingin Jadi Polisi

Sementara itu, anak dari Aiptu Ruslan, Gana Rian Pratama (21), ternyata bercita-cita jadi anggota Polri.

Ia bertekad meneruskan cita-cita ayahnya.

"Almarhum waktu saya umrah sebulan lalu, beliau (Aiptu Ruslan) meminta doa bagaimana anaknya Gana Rian Pratama, dapat mengikuti tes (polisi)," ucap Nanda.

"Kemarin sudah tes 2 kali gagal. Mudah-mudahan ini menjadi perhatian khusus Bapak Kapolda Riau. Kami mohon Pak Kapolda dengan sangat, mohon diprioritaskan anak beliau," sambungnya.

Menurut Nanda, almarhum Aiptu Ruslan merupakan anak kesembilan dari sepuluh orang bersaudara.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua pasang anak.

Jenazah Aiptu Ruslan saat akan diberangkatkan ke lokasi pemakaman. Aiptu Ruslan tewas usai ditusuk juniornya sesama polisi, Bripka WF, di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau.
Jenazah Aiptu Ruslan saat akan diberangkatkan ke lokasi pemakaman. Aiptu Ruslan tewas usai ditusuk juniornya sesama polisi, Bripka WF, di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
BERITA REKOMENDASI

Aiptu Ruslan meninggal dunia di usia 47 tahun.

Kepergian Aiptu Ruslan menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga, sanak saudara, kerabat, dan rekan-rekannya sesama anggota polisi.

Nanda Sazali mengungkapkan, Aiptu Ruslan merupakan sosok yang begitu peduli, baik dengan orang tua, keluarga, sanak saudara, dan teman.

"Kalau ditanya Ruslan polisi, maka orang akan tahu dia ini sosok yang selalu menjaga silaturahim. Baik di kampung beliau di Kubu, Rohil. Kalau di Pekanbaru ini ada di Tanjung Palas, kemudian di Dumai, Bengkalis. Beliau sosok yang cukup menjalin silaturahim dan peduli sesama," sebut Nanda.

Kepergian almarhum menjadi pukulan berat bagi pihak keluarga.


Dimana, keluarga mendapat kabar mendadak tentang kejadian yang menimpa Aiptu Ruslan.

Ia meminta Polda Riau bisa mengusut tuntas.

"Kami harap Polda Riau bisa segera menuntaskan ini. Pelaku dihukum seberat-beratnya. Kami keluarga sudah mengikhlaskan, tapi kami hukum bisa ditegakkan setegak-tegaknya. Karena ini menyangkut nyawa," kata Nanda.

Ia membeberkan, almarhum merupakan tulang punggung keluarga.

Ratusan pelayat hadir menyaksikan prosesi Apel Persada pemakaman kedinasan almarhum Aiptu Ruslan.

Selain pihak keluarga, hadir sanak saudara, kerabat, teman, tetangga, dan rekan-rekan korban di kepolisian.

Aiptu Ruslan merupakan personel polisi yang tewas usai ditusuk oleh sesama personel polisi. Pelaku merupakan junior korban, yakni Bripka WF.

Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Kertama, Kota Pekanbaru.

Sebelumnya, jenazah almarhum disalatkan di Masjid Amal Khairat di Jalan Paus.

Kegiatan dipimpin oleh Wakil Kepala SPN Polda Riau, AKBP Indra.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Polisi yang Tikam Polisi di Riau hingga Tewas Belum Bisa Dimintai Keterangan, Bripka WF Masih Labil

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas