Sosok Aiptu Ruslan, Polisi yang Meninggal karena Dibunuh Juniornya Sesama Polisi di Riau
Aiptu Ruslan meninggal karena dibunuh juniornya sesama anggota polisi. Ia merupakan Banit Provos Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Aiptu Ruslan meninggal karena dibunuh juniornya sesama polisi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, Selasa (20/12/2022) sekira pukul 19.30 WIB.
Pelaku, Bripka WF merupakan Bamin Gadik SPN Polda Riau dan saat ini telah ditangkap setelah melarikan diri.
Bripka WF ditangkap oleh tim gabungan khusus bentukan Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, Rabu (21/12/2022).
Penangkapan dilakukan kurang dari 24 jam setelah pelaku melakukan aksinya.
Sosok Aiptu Ruslan
Aiptu Ruslan merupakan Banit Provos SPN Polda Riau dan meninggal dunia di usia 47 tahun.
Dikutip dari TribunPekanbaru.com, Aiptu Ruslan lahir di Bagansiapiapi tanggal 17 November 1975.
Baca juga: Aiptu Ruslan, Polisi yang Tewas Ditusuk Sesama Polisi di Riau Ternyata Berniat Umrah Februari 2023
Aiptu Ruslan merupakan anak kesembilan dari sepuluh orang bersaudara.
Ia memiliki seorang istri bernama Rosa Yushanita dan dari pernikahannya lahir empat orang anak.
Anak-anak Aiptu Ruslan bernama Gana Rian Pratama, Syahrira Maharani, Hasiki Ziza Salsabilla dan Muhammad Farel Abiyu.
Aiptu Ruslan lulus SMA tahun 1994 dan melanjutkan di kepolisian.
Ia tercatat sebagai Seba Polri dan lulus tahun 1997.
Di mata keluarga, Aiptu Ruslan merupakan sosok yang baik dan peduli ke orang lain.
Keponakan Aiptu Ruslan, Nanda Sazali menjelaskan Aiptu Ruslan selalu menjaga silaturahmi di mana pun berada.
Baca juga: Polisi Tewas Ditusuk Sesama Polisi di Riau: Bermula dari Teguran Karena Tidak Ikut Apel
"Kalau ditanya Ruslan polisi, maka orang akan tahu dia ini sosok yang selalu menjaga silaturahmi. Baik di kampung beliau di Kubu, Rohil. Kalau di Pekanbaru ini ada di Tanjung Palas, kemudian di Dumai, Bengkalis."
"Beliau sosok yang cukup menjalin silaturahmi dan peduli sesama," terangnya dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Ia juga menceritakan Aiptu Ruslan berharap anak pertamanya mengikuti jejak sebagai anggota polisi.
"Almarhum waktu saya umrah sebulan lalu, beliau ( Aiptu Ruslan) meminta doa bagaimana anaknya Gana Rian Pratama, dapat mengikuti tes (polisi)," tambahnya.
Pelaku ditangkap
Setelah melakukan aksi penikaman terhadap Aiptu Ruslan, Bripka WF sempat melarikan diri.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menjelaskan pelaku sempat bersembunyi dan saat ini sudah diamankan.
"Benar, sudah diamankan. Tim berhasil mengamankan pelaku setelah melalui pendekatan dengan keluarga. Setelah tahu tempat persembunyiannya, dia ( Bripka WF) langsung diamankan," ujarnya dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Sunarto belum dapat menjelaskan proses penangkapan Bripka WF karena masih akan melakukan pemeriksaan.
"Nanti keterangan lebih lanjut akan saya informasikan kembali. Yang pasti, pelaku ditindak tegas dan diproses hukum pidana maupun profesi," tegasnya.
Baca juga: Polisi Tikam Polisi di Riau, Kronologi hingga Pelaku Diburu Pihak Berwajib
Kronologi kejadian
Dilansir TribunPekanbaru.com, pada Selasa (20/12/2022) sekira pukul 15.45 WIB, Aiptu Ruslan mendatangi penjagaan SPN dan memanggil Bripka WF.
Aiptu Ruslan bertanya kepada Bripka WF alasan tidak mengikuti apel.
Bripka WF yang merupakan Bamin Gadik SPN Polda Riau mengatakan, dirinya diminta untuk berjaga sehingga tidak mengikuti apel.
Karena dianggap bersalah, Aiptu Ruslan menyuruh Bripka WF untuk push up sebagai hukuman.
Baca juga: Personel Polisi di Riau yang Tewas Ditikam Rekan Sesama Polisi Dimakamkan Secara Kedinasan
Namun, hukuman tersebut ditolak oleh Bripka WF dan perselisihan sempat terjadi antara keduanya.
Aiptu Ruslan kemudian pergi mengikuti apel, sedangkan Bripka WF dipanggil perwira penjagaan dan diminta pulang.
Bripka WF datang kembali ke SPN Polda Riau sekitar pukul 19.15 WIB ditemani kedua orangtua dan adiknya.
Ia berusaha menemui pimpinan di SPN Polda Riau, namun hasil dari pembicaraan tersebut belum membuat Bripka WF merasa puas.
Bripka WF kemudian berlari ke arah penjagaan dan berkelahi dengan Aiptu Ruslan.
Ketika perkelahian Bripka WF menikam korban hingga jatuh ke tanah dan meninggal dunia.
Pelaku langsung kabur setelah menikam korban dengan senjata tajam.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.