Kecelakaan di Bireuen Menewaskan Guru Ngaji dan Santri, Berawal Sepeda Motor Melaju Tak Terkendali
Kedua korban segera dibawa ke Puskesmas Peudada berjarak sekitar 1 Km arah timur lokasi kejadian dalam keadaan kritis namun meninggal di puskesmas
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN – Kecelakaan maut yang terjadi di Bireuen, Provinsi Aceh menewaskan dua orang terjadi di kawasan Gampong Pulo, Kecamatan Peudada, Jumat (23/12/2022) siang.
Kecelakaan tunggal sepeda motor ini mengakibatkan M Khatab (29) seorang guru pengajian di Peudada warga Ulim, Pidie Jaya dan Hendrani (16) seorang santri warga Gampong Geulumpang, Kecamatan Kuala, Bireuen tewas.
Diduga kecelakaan dipicu sepeda motor yang melaju tak terkendali masuk ke dalam parit.
Informasi yang dihimpun Serambi, musibah tersebut terjadi usai waktu salat Jumat.
Saat warga keluar dari masjid melihat seorang sudah terperosok dalam parit sementara satu lagi berada di ruas jalan mengalami luka berat.
Kedua korban segera dibawa ke Puskesmas Peudada berjarak sekitar 1 Km arah timur lokasi kejadian dalam keadaan kritis.
Usai tiba di sana, beberapa saat kemudian meninggal dunia di Puskesmas Peudada.
Kapolsek Peudada, Ipda M Nazarullah SH bersama anggota Polsek Peudada, anggota Satlantas Polres Bireuen maupun petugas medis Puskesmas kesulitan mendapatkan informasi identitas keduanya karena tidak membawa identitas sama sekali dan mengenakan kain sarung.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Terjadi di Tol MBZ, Polisi Terapkan Contraflow
Amatan Serambi, di IGD Puskesmas Peudada, keduanya mengalami luka di bagian kepala.
Banyak orang berdatangan memastikan identitas kedua korban tersebut.
Anggota Polsek segera melacak diawali dari identitas sepeda motor.
Di sisi lain, puluhan orang berdatangan ke Puskesmas Peudada memastikan siapa kedua korban tersebut yang sudah terbujur kaku di ruangan IGD.
Usaha mencari identitas yang dilakukan jajaran Polsek Peudada bersama perangkat gampong, warga serta tim medis akhirnya diketahui kedua korban.
M Khatab sebagai pengendara roda dua seorang guru pengajian yang juga warga Ulim, Pidie Jaya sementara seorang santri di Peudada, bernama Hendrani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.