Kronologi Kisruh di Keraton Solo Versi Kubu Raja: Orang-orang Tak Dikenal Masuk hingga Bentrok
Bentrokan Keraton Solo disebut-sebut terjadi antar dua kubu keluarga yang saling berselisih, kubu Sasonoputro dan Lembaga Dewan Adat (LDA).
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kubu Sasonoputro buka suara terkait kronologi kisruh yang terjadi di Keraton Solo.
Diketahui bentrokan Keraton Solo disebut-sebut terjadi antar dua kubu keluarga yang saling berselisih.
Yakni dari kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA), atau kubu Gusti Moeng.
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII adalah raja di Keraton Solo yang saat ini menjabat.
Sementara Gusti Moeng, bernama lengkap Gusti Kanjeng Ratu Wandansari adalah putri dari pasangan Sri Susuhunan Pakubuwana XII dengan Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum.
Terkait kronologi, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP H Dani Nur Adiningrat memberikan penjelasan.
Baca juga: Dua Kubu di Keraton Solo Saling Lapor ke Polisi, Bawa Bukti Hasil Visum hingga Baju
Pihaknya membenarkan jika kelompok yang bentrok dengan kubu Gusti Moeng adalah kubu PB XIII.
"Pertama, mereka masuk satu minggu ini mencari pencuri dengan cara tidak benar. Membawa orang-orang tidak dikenal," ungkap dia dikutip dari TribunSolo.com, Senin (26/12/2022).
"Kedua, ketika hari Sabtu pencuri tidak ketemu, terus kita dari keamanan Keraton ditugasi Sinuhun untuk mengamankan pintu ternyata tidak diperbolehkan (LDA) dan menduduki sampai sekarang," jelasnya.
Lalu kata KP Dani, pada Selasa (19/12/2022), kelompok LDA menggelar latihan menari Bedhaya Ketawang.
Menurutnya, kubu LDA tidak berhak mengadakan tarian ini, tarian Bedhaya Ketawang hanya boleh ditampilkan atas perintah Sinuhun.
"Ketika ajaran Bedhaya Ketawang ternyata dari utusannya Sinuhun tim penari siap, yogo siap, sinden siap, ternyata mereka (kubu Gusti Moeng) mengadakan dulu di Sasono Semoko," jelasnya.
"Padahal ajaran Bedhoyo Ketawang itu adalah otoritas Raja. Yang melaksanakan itu harus atas dhawuh Raja penguasa Kasunanan Surakarta," tuturnya.
Terakhir, terjadilah bentrok saat para petugas melakukan pengamanan di beberapa titik.