Uji Balistik Proyektil yang Melukai Balita di Sleman Selesai, Satu Anggota Polisi Dimutasi
Satu anggota polisi di Sleman dimutasi karena diduga melakukan tembakan peringatan yang mengakibatkan seorang balita terluka terkena proyektil.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![Uji Balistik Proyektil yang Melukai Balita di Sleman Selesai, Satu Anggota Polisi Dimutasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tembak_penembakan_20150130_20150130_232852.jpg)
"Anggota yang mengajukan harus melalui syarat tes psikologi dan kemampuan, dan dia dinilai oleh psikolog dan juga atasannya. Ya, sudah (memenuhi syarat) tentunya," ungkapnya.
Kata pihak rumah sakit
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan, korban kehilangan kesadaran karena luka di kepalanya.
"Saat masuk RSUP Dr Sardjito pasien mengalami gangguan kesadaran dan tampak luka terbuka di bagian kepala," jelasnya pada Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Korban kemudian menjalani operasi pada Senin (19/12/2022) mulai pukul 06.00 WIB sampai 13.00 WIB.
"Dilakukan operasi jam 6.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Ditemukan corpal yang masuk di bagian kepala," ujarnya.
Baca juga: Soewardi Tewas Terkena Peluru Nyasar Anggota Satlantas Polresta Pontianak, Kapolda Kalbar Minta Maaf
Ia belum dapat memastikan apakah benda yang membuat kepala korban terluka adalah peluru.
Menurutnya, benda asing itu akan diperiksa di Laboratorium Forensik RSUP Dr Sardjito
"Jadi setiap benda asing itu kita analisa secara forensik dulu. Nanti akan kita laporkan polisi, kebetulan kan sudah ada permintaan dari kepolisian terkait benda apa dan lain sebagainya," terangnya.
Kronologi kejadian
Seorang balita perempuan berinisial J (4) mengalami luka di kepalanya saat bermain di sebuah rumah makan.
Setelah kejadian, balita itu langsung dilarikan ke RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.
Setelah diperiksa di rumah sakit dan menjalani rontgen, terlihat ada benda asing diduga mirip peluru yang membuat kepala bayi terluka.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan, korban kehilangan kesadaran karena luka di kepalanya.
Baca juga: Rumah Warga di Cilandak Jakarta Selatan Diduga Jadi Sasaran Peluru Nyasar