Praz Teguh dan Rin Hermana Minangkan Indonesia Lewat Podcast Sopanstek
Bagi Rin Hermana dan Praz Teguh, komika dan konten kreator asal Padang, ibu kota provinsi Sumatra Barat merupakan rumah dengan budaya yang kaya
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Berbicara mengenai budaya Minang dan Padang, tak melulu hanya seputar tarian dan adat istiadat. Bagi Rin Hermana dan Praz Teguh, komika dan konten kreator asal Padang, ibu kota Provinsi Sumatra Barat tersebut lebih dari sekedar kampung halaman, melainkan rumah dengan budaya yang kaya bagi mereka.
Dari segi sikap orang-orang di dalamnya, budaya anak mudanya, kulinernya dan masih banyak lagi. Mereka berdua pun menumpahkan segala cerita di podcast Sopanstek, yang mengudara secara eksklusif di aplikasi Noice sejak 1 November 2022 lalu.
Di dalam podcast Sopanstek, Rin dan Praz mengungkapkan cerita dan kekagetan mereka bertemu dengan lingkungan baru di Jakarta yang sangat berbeda dengan kota Padang, tanah kelahiran mereka. Mulai dari sikap tidak sopan dari beberapa orang-orang di Jakarta yang mereka temui dan di luar ekspektasi sehingga sulit dipahami.
“Sopanstek dalam bahasa Padang artinya ‘Sopan Sedikit!”, kami memilih judul ini sebagai kiasan terhadap hal-hal yang kami bahas di podcast ini. Sebagai orang Padang, kami melihat adanya perbedaan budaya yang mencolok dan cukup mengagetkan kami ketika merantau ke Jakarta, terutama dari segi kesopanan masyarakatnya hingga budaya lainnya. Di podcast ini kami ingin berbagi cerita dan pastinya mengambil pelajaran dari hal-hal yang kami bahas disini karena bagi kami, ragam budaya yang ada di berbagai kota di Indonesia saling melengkapi dan selalu seru untuk dibahas,” ungkap Praz Teguh, podcaster Noice Original ‘Sopanstek’.
Rin dan Praz yang terbiasa hidup di kampung halaman dengan segala hal yang mudah, dihadapkan dengan situasi rantau yang asing bagi mereka. Episode pertama membahas tentang budaya clubbing di Jakarta, dan membandingkan hal itu dengan keadaan di Padang.
Salah satu hal kocak yang dibahas oleh Praz dan Rin adalah pengalaman mereka disaat mulai menggunakan kata kata “gue” dan “lo” di Jakarta.
“Di tahun 2019 barulah saya perlahan ngomong gue, gue, gue, latihan dulu di rumah sebelum berangkat. Gue anak gaul mau beradaptasi dengan ibu kota,” tutur Praz dalam podcast Sopanstek.
Di episode ke-2 podcast Sopanstek, Praz dan Rin juga menceritakan tentang kebiasan berhutang yang sering Ia jumpai di Jakarta. Dimana terkadang jika kita tidak meminjamkan, orang yang bersangkutan akan mengamuk, tetapi ketika diperbolehkan untuk meminjam, uang tidak akan dikembalikan. Di akhir podcast, Rin dan Praz membahas bahwa apakah hal seperti ini harus di wajarkan saja dan tentunya akan menjadi sebuah miskonsepsi budaya, atau justru harus diluruskan.
Tidak hanya untuk didengarkan oleh orang Padang, Praz dan Rin mengatakan bahwa semua anak rantau yang ada di Indonesia akan relate dengan bahasan di podcast ini ketika pertama kali sampai ke ibu kota. “Tetapi karena kita orang Minang, kita mengambil sudut pandang kita aja” ujar Rin dalam podcast Sopanstek.
“Sebagai platform konten audio lokal terkemuka di Indonesia, kami ingin merangkul lebih banyak lagi kreator-kreator dari berbagai daerah untuk menghadirkan karya mereka di Noice serta membawa topik-topik yang relevan dengan masyarakat di daerahnya bahkan dalam bahasa dan dialek lokal. Bagi para perantau dari Minang seperti Rin dan Praz, mendengarkan podcast Sopanstek tentu rasanya sangat dekat, bikin rindu dengan kampung halaman.” kata Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO) Noice kepada media, Selasa (3/1/2023).
Episode baru podcast ‘Sopanstek’ hadir setiap Selasa dan bisa didengarkan hanya di aplikasi Noice. Klik link ini untuk mendengarkan episode terbarunya!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.