Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Gibran soal Tol Lingkar Solo hingga Penolakan Tiga Bupati, Jadi Solusi hingga Akan Koordinasi

Berikut ini tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal jalan tol Lingkar Solo

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kata Gibran soal Tol Lingkar Solo hingga Penolakan Tiga Bupati, Jadi Solusi hingga Akan Koordinasi
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Wali Kota Solo sekaligus salah satu Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Gibran Rakabuming Raka, setelah kejadian kericuhan saat Musyawarah Nasional (Munas), langsung melakukan peninjauan, Selasa (22/11/2022) pagi. - Berikut ini tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal jalan tol Lingkar Solo 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah tanggapan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka soal rencana pembangunan jalan tol Lingkar Timur-Selatan Solo, Jawa Tengah.

Ia menyebutkan, pembangunan tol lingkar Solo tersebut bertujuan untuk mengatasi kemacetan di Solo.

Kompas.com mewartakan, Gibran mengatakan berapa tahun lagi diprediksi lalu lintas Solo stagnan.

Ia juga menyebutkan, sejak menjabat pertama kali, sudah mengkaji soal lalu lintas Kota Solo.

"Dari zaman awal-awal saya menjabat di sini Pak Hari (mantan Kepala Dishub) memaparkan kapan, berapa tahun lagi, tahun berapa traffic di Solo ini akan stagnant. Wis ora padat merayap (sudah bukan padat merayap lagi),"

"Wis diitung jalan sepadane piro (sudah dihitung jalan sepadannya berapa), kudu bangun fly over piro meneh (harus bangun fly over berapa lagi), kudu pelebaran di mana saja (harus ada pelebaran di mana saja),"

"Wis dipetakan semua (sudah dipetakan semua)," ungkap Gibran.

Baca juga: Gibran Bakal Bicarakan Pembangunan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo ke Kementerian PUPR

Berita Rekomendasi

Gibran menambahkan, rencana pembangunan jalan tersebut menjadi solusi seperti kajian yang telah dilakukan.

"Ini kalau tidak ditindak lanjuti cuma jadi dokumen tok. Dokumen yang tidak direalisasikan. Kita mutusin (memutuskan) sesuatu berdasarkan kajian. Maka jalan lingkar salah satu solusi," lanjut Gibran.

Pihaknya juga masih membicarakan pembangunan ini dengan Kementerian PUPR untuk pematanan konsep.

"Ya nanti dibicarakan dulu sama Bina Marga. Ya rapopo (dapat penolakan). Yo mengko dibicarakan (ya nanti dibicarakan)," kata Gibran.

Jalan tol tersebut direncanakan akan melintasi tiga kabupaten, yakni Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten.

Ketiga bupati yang wilayahnya dilewati jalan tol tersebut pun menolak pembangunan jalan yang akan melingkari Solo tersebut.

Seperti Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Juliyatmono mengatakan, konsep tol tersebut bisa mematikan perekonomian warga.

Khususnya warga yang kawasannya dilewati tol.

Baca juga: Jalan Tol Diresmikan Presiden Jokowi, Waktu Tempuh Pekanbaru-Bangkinang Kini Hanya 23 Menit

Ilustrasi: Jalan Tol Trans Jawa di simpang susun bandar Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur.
Ilustrasi: Jalan Tol Trans Jawa di simpang susun bandar Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur. (Garry AL/Kompas.com dari Tribun Jogja)

Mengutip TribunSolo.com, Juliyatmono lebih mendukung konsep pembangunan jalan lingkar atau ring road, bukan jalan tol.

"Sekitar Soloraya saya berharap itu yang jalur lingkar. Tidak boleh seperti pembangunan jalan tol," kata Juliyatmono, Kamis (29/12/2022).

"Sawah yang dilewati jalan lingkar lebih produktif, tapi kalau pintu tol ketutup temboknya, jalan tol, itu mati,". 

"Konsep itu ya kalau nanti diskusi yang kita usulkan untuk memperdaya potensi itu," tambahnya.

Bupati Klaten, Sri Mulyani juga menolak konsep jalan tol lingkar solo tersebut.

Penolakan tersebut tanpa alasan, pihaknya berkaca pada pembangunan Tol Solo-Yogyakarta yang hingga kini masih tahap pembangunan.

"Pertimbangannya, karena Tol PSN yang saat ini dalam tahap pembangunan, sudah menggunakan tanah sawah lestari atau pertanian sekitar 300 hektar," kata dia, Senin (2/1/2023).

"Nanti kalau ada yang tol lingkar timur-selatan (dibangun) akan (kembali) mengurangi sawah pertanian di Kabupaten Klaten," tambahnya.

Ia menambahkan, tanah yang terdampak merupakan lahan produktif pertanian.

"Kasihan anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," ungkapnya.

CEO Tribun Network Dahlan Dahi berbincang dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat peresmian gedung baru TribunSolo, Kamis (15/12/2022). Selain berkunjung Gibran juga berkeliling kantor baru TribunSolo.com yang berlokasi di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tribunnews/Jeprima
CEO Tribun Network Dahlan Dahi berbincang dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat peresmian gedung baru TribunSolo, Kamis (15/12/2022). Selain berkunjung Gibran juga berkeliling kantor baru TribunSolo.com yang berlokasi di Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Pikirkan Nasib Pertanian Klaten, Bupati Sri Mulyani Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur Selatan Solo

Mulyani mengatakan, sawah yang akan terdampak jalan tol lingkar Solo.

"Kalau untuk Klaten sekitar 30-an hektar sawah yang akan terdampak tol lingkar selatan (di 8 desa)," jelasnya.

Senada, Bupati Sukoharjo Etik Suryani juga keberatan dengan rencana dibangunnya jalan tol lingkar Solo.

Dalam video yang diunggah di YouTube Kompas.com, Etik menuturkan banyak Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) di wilayah Sukoharjo yang akan terdampak pembangunan jalan tol.

Selain itu, Etik juga mengatakan, wilayahnya termasuk dalam kabupaten penyangga pangan di Jawa Tengah.

"Terus terang, saya Bupati Sukoharjo bukan menolak, tapi saya keberatan dengan adanya tol ini karena akan mengganggu. LSD kita banyak sekali," ungkapnya.

Senada dengan Bupati Karanganyar, Atik memberikan solusi alternatif, yakni dengan membuat ring road atau jalan arteri, alih-alih jalan tol.

Ia mengklaim, dengan adanya jalan arteri, masyarakat yang terdampak masih bisa melakukan aktivitas ekonomi.

Soal penolakan tersebut, Gibran memaklumi adanya pro dan kontra.

"Namanya pro dan kontra biasa, bupati ingin yang terbaik untuk kabupatennya masing-masing," ucap Gibran seperti yang diberitakan TribunSolo.com.

"Nanti duduk bareng dulu. Nanti kita koordinasikan lagi sama kementrian. Tenang saja," pungkasnya.

(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Labib Zamani)(TribunSolo.com, Adi Surya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas