Bendahara Kecamatan Pulau Banyak Menghilang Sejak Seminggu Lalu, Terakhir Terlihat Makan di Warung
Herli Mufriadi merupakan warga Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak umur 28 tagciri fisik tinggi 160 cm, warna kulit sawo matang dan rambut lurus
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Sejak dinyatakan hilang kontak dengan keluarga, Jumat (30/12/022) malam lalu, keberadaan Bendahara Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil Herli Mufriadi belum diketahui rimbanya.
Camat Pulau Banyak Mukhlis mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, Herli terakhir kali terlihat warga sedang sarapan di warung Persimpangan Perumahan BRR di Pulo Sarok, Singkil, Jumat (30/12/2022) sekitar pukul 09.00 WIB pagi.
"Setelah itu, belum ada lagi warga yang mengaku melihatnya dan komunikasi dengan kelaurganya terakhir terjadi pada saat Herli sarapan," kata Muklis.
Saat sarapan, kata Pak Camat, Herli mengenakan kaus warna coklat," jelas Mukhlis.
Baca juga: Bocah Berusia 10 Tahun di Aceh Dilecehkan Ayah Tiri, Pelaku Ditangkap di Tempatnya Mengajar
Kepada keluarganya, sebut Mukhlis, Herli menyatakan akan pulang naik kapal Feri Aceh Hebat 3 dari Pelabuhan Penyebrangan Aceh Singkil, di Pulo Sarok, menuju Pulau Banyak.
Namun hingga malam hari tidak juga sampai ke Pulau Banyak padahal kapal sudah sandar di Pulau Banyak.
Pada 30 Desember 2022 atau Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB istri Herli sempat kontak suaminya melalui telpon akan tetapi tak ada jawaban.
Begitu pun dengan Mukhlis, atas permintaan keluarga Herli mencoba menghubungi, tapi tidak direspon.
"Setelah itu HP-nya tidak aktif.
Kalau sama saya sendiri terakhir kontak dua arah pada hari Rabu (28 Desember 2022)," ujar Mukhlis.
Herli dari Pulau Banyak, berangkat ke Singkil dalam rangka keperluan dinas sebagai Bendahara Kecamatan Pulau Banyak, pada pekan ketiga Desember 2022.
Keberangkatannya didampingi sang istri karena baru saja sembuh sakit.
Di Singkil, Herli tinggal di Mess Pulau Banyak di Pulau Sarok.
Selang tiga hari istrinya pulang ke Pulau Banyak, sementara Herli masih tinggal di Singkil, lantaran ada urusan dinas yang belum tuntas.