Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kepala Sekolah yang Diduga Sering Bully Gurunya Ternyata Kerap Tunda Bayar Tenaga Honorer

Tak hanya lakukan perundungan ke guru, kepala sekolah di Nunukan juga kerap tunda gaji pengajar honorer

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kepala Sekolah yang Diduga Sering Bully Gurunya Ternyata Kerap Tunda Bayar Tenaga Honorer
TribunKaltara.com
Suasana kelas SDN 10 Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah SDN 10 Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan.

Kepala sekolah tersebut dilaporkan oleh guru-guru SDN 10 Sembakung karena sering melakukan perundungan atau bullying kepada tenaga pendidik di sekolahnya.

Selain itu, salah satu guru, Nurhayati juga mengungkapkan, gaji guru honorer kerap ditunda pembayarannya.

Nurhayati juga mengungkapkan, kepala sekolah yang sudah menjabat lima tahun tidak transparan dalam pengelolaan dana keuangan sekolah.

Ia membeberkan, dana BOS dikendalikan oleh kepala sekolah sendiri.

"Dana Bosreg, Dana Bosda, dan Dana (Bantuan Operasional Sekolah) BOS Afirmasi 2020. Dana tersebut sepenuhnya dikendalikan beliau sendiri.

Baca juga: Kepsek di Nunukan Dilaporkan ke Disdik karena Kerap Bully Guru-guru di Sekolahnya

"Penggunaan dana itu tidak transparansi sama sekali," ujarnya seperti yang diberitakan TribunKaltara.com.

Berita Rekomendasi

Dinas Pendidikan Nunukan pun akan menelusuri kasus tersebut.

"Untuk masuk ke arah itu (dugaan penyimpangan anggaran BOS), kita juga masih telusuri. Intinya Kepala UPTD sudah ke lapangan. Kita menunggu laporan dulu, ucap Akhmad, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan.

Diketahui, Nurhayati juga menceritakan apa keburukan kepala sekolah yang dilakukan kepada guru-guru di SDN 10 Sembakung.

Kepala sekolah sering merundung dan menggertak para guru.

Baca juga: Nasib Kepala Sekolah yang Tampar Muridnya hingga Pingsan, Yayasan: Kami Berhentikan

Kepala sekolah juga tak segan menakuti para guru akan dimutasi bila tak sepemikiran dengannya.

"Untuk guru honorer diberhentikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Bila ada guru honorer yang tidak sejalan, langsung diberhentikan." ucapnya.

Nurhayati mengatakan, kepala sekolah pernah mengeluarkan Surat Peringatan (SP) tanpa prosedur.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas