Bentrokan Pekerja di PT GNI di Morowali, Tiga Orang Dikabarkan Tewas, Ini Respon Direksi Perusahaan
Perusahaan bersama-sama dengan aparat penegak hukum langsung melakukan investigasi yang mendalam dan mengusut tuntas kasus bentrokan pekerja.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direksi PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) memberikan penjelasan terkait bentrokan pekerja di lingkungan perusahaannya di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam pernyataan direksi PT GNI, demontrasi yang berakhir ricuh terjadi pada 14 Januari 2023 di proyek PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Ia menyebut, kerusuhan ini tidak hanya berdampak bagi perusahaan melainkan juga bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Pemicu Bentrok Pekerja Lokal dan TKA China PT GNI, Terjadi setelah Seleb TikTok Nirwana Selle Tewas
"Perusahaan bersama-sama dengan aparat penegak hukum langsung melakukan investigasi yang mendalam dan mengusut tuntas seluruh kejadian yang menimbulkan kerugian bagi semua pihak baik kerugian materiel, imateriel, hingga jatuhnya korban jiwa," tulis Direksi PT GNI yang dikutip dalam website perusahaan, Senin (15/1/2023).
Selama investigasi berlangsung, manajemen perusahaan berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri dan berpikir jernih dalam mengolah informasi yang beredar, khususnya mengenai pemberitaan yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru atas peristiwa yang terjadi.
Perusahaan mengajak semua pihak untuk menjaga keberlangsungan investasi GNI, yang merupakan usaha yang memberikan manfaat bukan hanya untuk kepentingan perusahaan, namun juga untuk masyarakat sekitar dan negara.
"Oleh karena itu, perusahaan berharap agar ke depannya hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, sehingga perusahaan dapat terus memberikan manfaat bagi semua pihak," tulis keterangan Direksi PT GNI.
Tewaskan 3 Orang
Bentrok terjadi antara pekerja Indonesia dan Tenaga Kerja Asing (TKA) di kawasan industri smelter nikel GNI di Morowali Utara.
Akibat bentrok tersebut 3 orang dikabarkan meninggal dunia.
Korban yang meninggal hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Aparat kepolisian mengamankan sebanyak 69 orang yang diduga adalah provokator bentrok pasca kerusuhan tersebut.
Baca juga: Kronologi Bentrok Maut Antarpekerja di PT GNI, Tenaga Kerja Lokal dan TKA China jadi Korban Tewas
Kerusuhan di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, tersebut melibatkan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal.
Berdasarkan informasi, kronologi bentrok karyawan diawali aksi mogok kerja dan masuk ke pabrik.
Para karyawan yang mogok kerja mengajak buruh lainnya untuk mengikuti aksi tersebut.
Saat di dalam pabrik, buruh asing yang tidak ingin mengikuti mogok kerja dikabarkan malah menyerang sejumlah karyawan lokal.
Aksi pekerja asing itu mendapat perlawanan hingga terjadi bentrok.
Para buruh yang terlibat bentrok menggunakan besi maupun peralatan di pabrik.
Bentrok kedua kubu itupun merembet hingga terjadinya pengrusakan dan pembakaran fasilitas kantor hingga armada milik PT GNI.
69 Orang Diamankan
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah atau Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, pihak kepolisian mengamankan 69 orang pascakerusuhan tersebut.
Mereka yang diamankan petugas diduga adalah terduga provokator dalam peristiwa kerusuhan PT GNI tersebut.
"Ada 69 orang diduga sebagai provokator juga pelaku pengrusakan diamankan di Polres Morowali Utara," kata Didik, Minggu (15/1/2023), dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.
Pihak Diminta Menahan Diri
Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura menyayangkan terjadinya bentrokan antarpekerja di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara.
Ia pun berharap semua pihak menahan diri dan menenangkan situasi, serta memberikan solusi terkait kejadian itu.
Baca juga: Bentrok Antarburuh PT GNI Morowali Utara Menewaskan 2 Orang, Ini Pemicu dan Nama Korban Luka
"Semua tokoh pemangku kepentingan supaya memberikan solusi dan menenangkan, jangan membuat komentar yang tidak menyejukkan semua pihak," kata Rusdy dalam melalui rilis resmi Pemprov Sulteng, Minggu (15/1/2023).
Rusdy percaya Kapolda mampu bertindak untuk memberikan keamanan, dan melakukan penegakan hukum atas kejadian tersebut.
Ia menyampaikan rasa duka yang terdalam atas timbulnya korban jiwa akibat kerusuhan antara pekerja asing dengan lokal itu.
Baca juga: Sosok Nirwana Selle, Seleb TikTok yang Tewas dalam Kebakaran di PT GNI, Perempuan Pekerja Keras
Rusdy Mastura juga meminta aparat keamanan untuk dapat menyelesaiakan masalah tersebut sesuai aturan hukum yang berlaku, dan meminta hal serupa tidak terjadi lagi.
Mantan Wali Kota Palu ini meminta semua daerah berjuang untuk mendatangkan investasi dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan pembangunan di daerah.
Selain itu, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui adanya peningkatan ekonomi masyarakat.