Kronologi Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Sesak Napas saat Berjalan di Perbukitan
Simak kronologi meninggalnya mahasiswa Universitas Hasanuddin saat mengikuti kegiatan Diksar Mapala di Maros, Sulawesi Selatan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Polisi ungkap kronologi meninggalnya mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan bernama Virendy Marjefy (19) saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09.
Kegiatan Diksar Mapala 09 Universitas Hasanuddin ini dimulai dari pada Senin (9/1/2023).
Lokasi Diksar berada di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Kapolsek Tompobulu, AKP Asgar mengatakan kegiatan Diksar ini tidak mengajukan izin pemberitahuan kepada kepolisian atau pemerintah setempat.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Tersesat 2 Hari di Gunung Merapi, Tinggalkan Motor di Warung, Ngaku Ikuti Burung
"Iya memang benar ada mahasiswa Unhas Fakultas Teknik Sipil semester IV yang meninggal dunia saat mengikuti diksar di Dusun Bara-barayya."
"Saat ini korban sudah berada di rumah duka, merupakan warga makassar, saat melaksanakan Diksar di Kecamatan Tompobulu mereka tidak ada yang melapor ke pemerintah setempat maupun ke polsek," ujarnya dikutip dari TribunMaros.com.
Kegiatan Diksar ini dilakukan dengan berjalan kaki dari satu desa ke desa lain.
Korban mulai merasakan sakit pada hari Jum'at (13/1/2023) ketika berjalan di Desa Bonto Manurung, sebuah desa di area perbukitan yang cukup tinggi.
"Sekitar pukul 23.00 Wita tepatnya di Kampung Bara Baraya, Dusun Tanetebulu, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Virendy mengalami sakit sesak napas sehingga panitia termasuk melakukan pertolongan pertama dengan memberi tabung oksigen yang sudah disiapkan panitia," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa asal Blora Tewas Usai Peluru dari Senapan Angin Miliknya Mengenai Dada
Panitia Diksar mencoba membawa korban ke rumah warga terdekat, namun nyawa korban tidak tertolong.
"Kemudian mereka memapah korban menggunakan sarung menuju rumah salah seorang warga, untuk mengecek kembali keadaan korban. Namun korban dipastikan telah meninggal dunia sekitar pukul 23.45 Wita," ungkapnya.
Karena lokasi desa di ketinggian, korban baru bisa dievakuasi dengan mobil jenazah pada Sabtu (14/1/2023) pukul 04.30 Wita.
Korban sempat dibawa ke UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar sebelum dikembalikan ke rumah duka.
Pihak Kampus Serahkan Kasus ke Polisi