Viral Video Gerombolan Bawa Bendera Partai Serang Warga, Kronologi hingga PDIP Semarang Buka Suara
viral rekaman yang memperlihatkan sekelompok pemuda menyerang seorang warga yang duduk santai di atas motornya di pinggir jalan.
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta viral gerombolan pemuda bawa bendera PDIP serang warga di Semarang, Jawa Tengah.
Di media sosial viral rekaman yang memperlihatkan sekelompok pemuda menyerang seorang warga yang duduk santai di atas motornya di pinggir jalan.
Sekelompok pemuda itu mengenakan sepeda motor layaknya geng motor.
Satu orang tampak membawa bendera PDIP.
Tanpa alasan yang jelas, sekelompok pemuda itu menyerang seorang pemuda yang berada di pinggir jalan.
Sebelum diserang, pemuda yang berada di pinggir jalan lebih dulu melarikan diri.
Baca juga: Viral Video Anak Kucing Oren Dicekoki Tuak di Semarang, Gerombolan Pemuda Diamankan Polisi
Lantaran tak bisa menyerang pemuda yang melarikan diri, gerombilan pemuda itu kemudian merusak motor yang ditinggalkan.
Atas beredarnya rekaman video itu, pihak PDIP Semarang menyatakan pemuda yang melakukan penyerangan bukanlah anggota PDIP.
Sementara itu, polisi membeberkan kronologi kejadian.
Berikut fakta-fakta dari peristiwa tersebut:
1. Terjadi di Semarang, ini kronologinya
Penyerangan oleh sekelompok pemuda itu terjadi di Semarang, Jawa Tengah tepatnya di Jalan Cinde Raya, Kota Semarang pada Minggu (15/1/2023) pukul 05.30 WIB.
Dikutip dari TribunJateng, warga yang diserang diketahui bernama Riyan, warga Tandang, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto menjelaskan kronologi singkat penyerangan yang dialami oleh Rian di Jalan Cinde Raya.
"Ceritanya adalah Riyan ini duduk di motor, kemudian ada segerombolan itu (lewat di Jalan Cinde Raya)," kata Iptu Handri.
Saat grombolan pemuda bermotor ini melintas, korban sempat menyapa salah satu temannya bernama Roland yang ikut rombongan tersebut.
"Dan ada salah satu yang dikenal atas nama Roland, kemudian Riyan ini secara sepontan memangil temannya," imbuhnya.
Baca juga: Cerita Hendrar Prihadi Jadi Walikota Semarang hingga Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Kepala LKPP
Setelah disapa, kemudian rombongan yang berjumlah sekitar 15 orang itu pun berhenti lalu mengejar korban mengunakan senjata tajam jenis celurit.
"Mungkin di beberapa rombongan itu ada kesalahpahaman sehingga secara sepontan mengejar Riyan," ungkapnya.
Riyan pun lari masuk ke dalam rumah temanya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
"Alhamdulilah Riyan lari ke rumah ini, kemudian bisa masuk dan bisa dikunci dari dalam dan juga berkat bantuan dari rekannya Mas Aryadi dari dalam untuk menahan dorongan pintu ini," ujarnya.
Karena tak bisa masuk, kemudian beberapa orang dari mereka merusak pintu rumah tersebut dengan cara dibacok-bacok.
"Kemudian para pelaku ini membawa celurit merusak pintu," katanya.
Karena tidak ketemu dengan korban, akhirnya para pelaku keluar dan merusak motor korban yang berada di depan.
"Dan setelah itu para korban lari ke tempat yang mungkin belum diketahui," ucapnya.
Usai kejadian tersebut, korban melapor ke Polsek Candisari.
Handri mengaku juga telah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap korban.
"Sudah kita BAP semuanya dan (telah koodinasi) dengan Resmob Polrestabes untuk segera kita ungkap, karena saudara Riyan juga ada yang mengenali rombongan itu," ujarnya.
2. Kesaksian pemilik rumah
Pemilik rumah yang menjadi lokasi persembunyian Rian saat dikejar gerombolan pemuda buka suara.
Diketahui, saat gerombolan pemuda mengejar, Riyan berlari ke gang dan masuk ke sebuah rumah.
Belakangan diketahui jika rumah tersebut milik Sudartik Titik.
Gagal menyerang Riyan, anggota gerombolan beralih menyerang sepeda motor yang ditinggal.
Dari waktu yang tertera di CCTV, penyerangan terjadi pukul 05:52:05.
Sudarti Titik membagikan video rekaman CCTV di Facebooknya.
"Hati-hati bagi warga Semarang.
Barusan rumah saya lokasi di Cinde Raya nomor 23 Semarang diserang sama gerombolan gangster.
Tidak cuma rumah saya tapi kucingan di dekat Bunderan Cinde sebelah alfamart juga diserang," tulisnya.
Dalam komentarnya, Sudarti Titik mengatakan tidak ada masalah yang melatarbelakangi penyerangan tersebut.
"Tidak ada masalah. Itu udah kelihatan asal nyerang aja mas, gak mungkin ada kenapa-kenapanya.
Pas kejadian saya di dalam rumah. Yang digeruduk itu rumah saya," komentarnya.
Sudartik sendiri sudah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.
3. PDIP Semarang tegaskan pelaku penyerangan bukan anggota PDIP
Terkait adanya anggota gerombolan yang membawa bendera PDIP saat melakukan penyerangan, PDIP Kota Semarang menegaskan anggota gerombolan itu bukanlah anggota PDIP.
PDIP Kota Semarang merasa dirugikan atas ulah para pemuda gerombolan itu.
"Kami merasa dirugikan dengan ulah orang-orang tersebut," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Minggu (15/1/2023).
Baca juga: Kedaulatan Pangan Jadi Prioritas Pembangunan Pemkot Semarang Selain Penanganan Banjir di 2023
Berdasarkan informasi yang diterimanya, penyerangan tersebut berawal dari perkelahian antarkelompok di Kota Semarang.
"Kemudian salah seorang mencabut bendera PDI Perjuangan," ujarnya.
Salah satu anggota kelompok itu lalu memakai atribut bendera PDI Perjuangan untuk penyerangan.
"Kita merasa dirugikan, bendera PDI Perjuangan dicabut dan digunakan untuk penyerangan," kata Hendrar.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng/Muhammad Fajar Syafiq Aufa)