Ujang Disebut Jadi Tumbal Buang Sial setelah Wowon Cs Beraksi di Bekasi, Sempat Minum Kopi Beracun
Berikut pengakuan Ujang yang sempat meminum kopi beracun dari Wowon cs, disebut dijadikan tumbal buang sial.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Ujang Zaenal Mustofa (54) nyaris menjadi korban pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.
Wowon cs adalah pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Adapun Ujang Zaenal Mustofa merupakan tetangga dari tersangka Solihin.
Solihin pernah mencoba membunuh Ujang atas perintah Wowon.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan tujuan pembunuhan itu untuk buang sial.
Sebab, aksi pembunuhan terhadap korban di Bekasi tidak berjalan mulus.
"Alasannya untuk membuang sial pascakejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," ujar Trunoyudo, Minggu (22/1/2023).
Selengkapnya, berikut pengakuan Ujang sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Diracun Pakai Kopi
Solihin sempat mencoba membunuh Ujang Zaenal dengan cara diracun menggunakan kopi saset.
Kopi saset itu sebelumnya sudah dimasukkan dengan dua bungkus racun, lalu diletakkan di pagar rumah Ujang.
Setelah meminum kopi itu, Ujang kemudian merasa mual.
"Ternyata saset kopi tersebut memang diseduh dan diminum oleh korban Ujang Zaenal," ungkap Trunoyudo.
Baca juga: Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur: Korban Selamat Ujang Jaenal dan Neng Ayu Bukan Satu Keluarga
Dirawat di Rumah Sakit
Ujang diketahui selamat meski sempat dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya, Ujang dirawat di rumah sakit selama empat hari.
"Korban sempat dirawat empat hari di Rumah Sakit Dokter Hafiz."
"Atas keterangan kedua tersangka dan dikonfirmasi dengan keterangan korban, bahwa tersangka atas nama Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangganya Ujang Zaenal atas perintah tersangka Wowon alias Aki," kata Trunoyudo.
Rasa Kopi yang Diminum
Awalnya, Ujang mengira kopi tersebut merupakan kopi yang ia jajakan di warung.
Bungkus kopi hitam tersebut ditemukan di etalase warung rumahnya menjelang Magrib pada Jumat (13/1/2023).
"Saya kira kopi dari sini (warung). Saya ambil, bukanya gampang, terus seduh tiga perempat gelas."
"Rasanya enggak enak, pahit enggak, cuma kayak ada bau-bau tapi enggak tahu apa."
"Enggak seperti kopi gitu, dua kali seruput terus buang," ungkap Ujang, seperti diberitakan TribunJakarta.com, Senin (23/1/2023).
Baca juga: Pedagang Bakso Ungkap Keseharian Duloh, Si Eksekutor Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur
Sempat Merasa Pusing dan Sulit Bernapas
Ujang menceritakan, ia sempat bergejala mirip keracunan setelah minum sebungkus kopi hitam tersebut.
Setelah meminum kopi beracun itu, Ujang masuk ke dalam rumah untuk menonton televisi.
Saat sedang duduk, kepalanya mulai pusing dan sulit bernapas.
"Astagfirullah kenapa ini, Naik turun, susah napas."
"Jalan goyang-goyang masuk ke kamar terus tidak sadar."
"Bangun-bangun sudah di rumah sakit."
"Istri saya bilang keluar busa dari mulut, seluruh badan mandi keringat," papar ujang.
Seperti diketahui, di kasus pembunuhan di Bekasi, ada tiga korban yakni Ai Maemunah (40) beserta kedua anaknya, M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15).
Dari kasus pembunuhan ini, ada korban selamat yakni Neng Ayu Susilawati.
Teriakan Neng Ayu ini yang membuat tetangga mendengar dan melihat keluarga itu sudah dalam keadaan mulut berbusa.
Wowon semula ingin mengubur langsung para korban, tapi gagal karena Neng Ayu berteriak.
Hal inilah yang dianggap sebuah kesialan oleh Wowon.
Karena itu, Wowon meminta Solihin membunuh orang yang membencinya sebagai tumbal atas kegagalan ini.
Baca juga: Polisi Temukan Dua Lubang Baru Kasus Pembunuhan Komplotan Wowon, Diduga Ada Korban Lagi
Sebelumnya, polisi memastikan sekeluarga di Bantar Gebang, Bekasi, itu merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun menggunakan pestisida.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, menyebut kasus pembunuhan ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer denagn motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
(Tribunnews.com/Nuryanti/Abdi Ryanda Shakti) (TribunJakarta.com)
Berita lain terkait Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur