Gempa di Cianjur, Warga Berhamburan Keluar Rumah, Dua Orang Luka Berat Tertimpa Bangunan Ambruk
Warga di Perumahan Prima Nagrak Nusantara RT5/10, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, berhamburan keluar rumah saat terjadi gempa.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa kembali terjadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Selasa (24/1/2022) dini hari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, gempa bumi tersebut terjadi sekitar pukul 02.45 WIB, berkekuatan 4.3 magnitudo, dengan kedalaman 10 kilometer, berada di titik kordinat 6.82 LS - 107.07 BT atau berada di 7 kilometer Barat Laut Kabupaten Cianjur.
Akibat gempa, dua orang di Kabupaten Cianjur mengalami luka berat akibat tertimpa bangunan yang ambruk.
Kepala Desa Ciputri, Nia Novi mengatakan akibat gempa susulan yang terjadi mengakibatkan seorang bocah berusia enam tahun warga Kampung Bebesaran RT 02/07, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet tertimpa genting rumah di bagian kepala.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,3 Hari Ini Terjadi di Sulawesi Utara, BMKG: Guncangan Dirasakan Hingga Aceh
"Korban sudah dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis. Karena mengalami luka parah pada bagian kepala," kata Nia yang dikutip TribunJabar, Selasa (24/1/2023).
Selain itu, Siti warga Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang juga mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan tembok rumah yang rubuh akibat guncangan gempa susulan.
"Yang tertimpa reruntuhan atas nama Siti. Kepalanya tertimpa tembok yang runtuh akibat gempa susulan. Sekarang sudah dibawa ke RSUD Sayang," kata Aseng, salah satu warga Kampung Cijedil.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, membenarkan adanya korban luka akibat gempa susulan.
"Benar ada korban luka berat. Anak-anak luka tertimpa di Kampung Sarongge," kata dia.
Warga Panik
Gempa yang terjadi pada dini hari membuat panik masyarakat di Perumahan Prima Nagrak Nusantara RT5/10, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, hingga berhamburan keluar rumah.
Gempa ini pun membuat sejumlah rumah yang sempat dilakukan perbaikan kembali ambruk dan rusak.
Ketua RT5/10 Desa Nagrak Angga Purwanda mengungkapkan, di wilayahnya sementara tercatat ada sekitar 10 rumah yang mengalami rusak ringan. Namun tidak ada korban.
"Getaran gempa bumi getaranya cukup kuat, sehingga membuat warga panik, dan langsung berhamburan keluar rumah," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.