Gunung Anak Krakatau Erupsi 10 Kali, Anggota Pos Pantau: Abu Mengarah Bakauheni
Warga diminta untuk mengupdate informasi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau di website Magma Indonesia dan BMKG.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Kalau bau belerang sih beberapa kali tercium. Tapi warga masih melakukan aktivitas seperti biasa, yang nelayan melaut yang berkebun ke sawah ke kebun," katanya.
Sampai saat ini, Firduas mengatakan pihaknya belum menerima laporan warga yang mengungsi akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut.
Baca juga: Dalam Satu Jam Gunung Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Status Masih Siaga
Firdaus menjelaskan warganya akan mengungsi jika dari pihak berwenang seperti BMKG atau BPBD Lampung Selatan meminta untuk mengungsi.
Dirinya juga mengimbau kepada warganya untuk mengupdate informasi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau di website Magma Indonesia dan BMKG.
Firdaus mengatakan pihaknya telah memasang alat pendeteksi kenaikan air jika terjadi bencana yang berpotensi tsunami.
"Kita sudah pasang alatnya. Jadi kalau misalnya tiba-tiba air berkurang atau menyusut dalam waktu singkat, dan tidak wajar alat tersebut akan berbunyi. seperti memberikan signal," jelasnya.
Firdaus berharap Gunung Anak Krakatau bisa kembali normal, tidak ada erupsi-erupsi lagi.
Dirinya juga mengimbau kepada warganya supaya tidak panik dan mencari informasi yang benar bukan informasi hoaks. (Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)