Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Para Calon Korban Pembunuhan Wowon dkk yang Lolos dari Maut: Selamat Meski Mulut Sudah Berbusa

Tiga calon korban pembunuhan berencana Bekasi-Cianjur yang dilakukan Wowon dkk. Ketiganya adalah Yani, Ujang, SI dan NR

Editor: Erik S
zoom-in Kisah Para Calon Korban Pembunuhan Wowon dkk yang Lolos dari Maut: Selamat Meski Mulut Sudah Berbusa
Istimewa
Korban selamat pembunuhan berantai Wowon cs, Ujang Zaenal (kiri), dan tersangka Solihin alias Duloh (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tiga calon korban pembunuhan berencana Bekasi-Cianjur yang dilakukan Wowon Erawan dkk lolos.

Pertama adalah Yani, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Baca juga: Menguak Peran Tokoh Fiktif Aki Banyu pada Kejahatan Wowon, 2 Pelaku Lain Pun Masuk dalam Skenario

Yani (35) merupakan mantan istri dari tersangka Dede Solehudin, sekaligus adik dari Ai Maimunah korban tewas akibat diracun Wowon cs.

Yani dua kali lolos dari percobaan pembunhan yang dilakukan oleh Wowon cs.

Selain itu, Yani juga kerap mendapatkan ancaman pembunuhan.

Diketahui, Wowon Erawan alias Aki melakukan pembunuhan berantai bersama temannya, Solihin alias Duloh dan sang adik, M Dede Solehudin.

Pembunuhan berantai itu menewaskan sembilan orang di Bekasi dan Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

Beruntung, wanita berusia 35 tahun itu dapat meloloskan diri.

Baca juga: Wowon Mengakui Perbuatannya Sambil Mendalang, Ciptakan Tokoh Fiktif Aki Banyu

Percobaan pembunuhan pertama, Yani hendak ditenggelamkan di laut dari kapal yang berangkat dari Surabaya, Jawa Timur.

Percobaan kedua, Yani sempat diracun oleh tersangka saat berada di Ciranjang, Cianjur.

Ia juga kerap mendapat ancaman pembunuhan.

Merasa nyawanya terancam, Yani akhirnya memutuskan pergi dari Cianjur.

Ia menjadi TKW di Arab Saudi, sejak empat tahun lalu.

Fakta ini disampaikan oleh Ahal Suparman (71), ayah dari Yani sekaligus Ai Maimunah.

"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan, setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia."

Baca juga: Muslihat Jahat Wowon Gaet Para Korban Penipuan, Duloh dan Dede pun Ikut Kena Tipu

"Setelah kejadian Wowon ramai di media sosial," kata Ahal di Kampung Kebon Manggu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.

Ahal menuturkan, anaknya Yani bercerai dengan Dede setelah ia menasehati menantunya itu.

Ahal kesal lantaran uang hasil kerja anaknya di Arab Saudi selama empat tahun tidak ada hasilnya.

"Saya sebagai ayahnya sangat kesal karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu dikirim ke Dede, tapi gak ada hasilnya."

"Tidak lama setelah itu, Yani telepon dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," bebernya.

Ternyata, lanjut Ahal, uang yang selama ini dikirim oleh Yani ke Dede diberikan kepada Wowon.

"Yani sempat cerita Wowon dan Dede Solehudin akan membunuh keluarga saya hingga keturunan ke tujuh," terangnya.

Kedua adalah ujang

Ujang Zaenal Mustopa (54) warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur yang akan dijadikan tumbal pembuang sial oleh Solihin namun gagal.
Ujang Zaenal Mustopa (54) warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur yang akan dijadikan tumbal pembuang sial oleh Solihin namun gagal. (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi)

Ujang Zaenal Mustofa (54) adalah tetangga Solihin. 

Ujang Zainal selamat usai menenggak kopi beracun yang diduga milik pembunuh berantai Bekasi- Cianjur tersebut.

Ujang merupakan warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tempat tinggal Ujang berdekatan dengan rumah Solihin, satu di antara pelaku pembunuhan berantai.

Baca juga: Satu Keluarga di Bekasi Meninggal Bukan Keracunan, Kapolda Metro Jaya: Itu Pembunuhan

Adapun diketahui keracunan yang dialami Ujang terjadi pada Jumat (13/1/2023).

Peristiwa itu bermula saat tetangga Ujang menemukan bungkus kopi di jalan depan rumah Ujang.

Tetangganya itu kemudian meminta istri Ujang membawa bungkus kopi tersebut.

Diketahui, Ujang dan istri berjualan makanan dan minuman di rumahnya.

"Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," ujarnya, Jumat (20/1/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Usai dibawa istrinya, bungkus kopi tersebut diletakkan di atas etalase warung.

Beberapa saat kemudian, kopi itu diseduh Ujang. Namun, sewaktu pertama kali menyeruputnya, rasa kopi tersebut tidak enak.

"Dicoba lagi satu kali lagi, rasanya enggak enak. Langsung saya buang," ucapnya.

Baca juga: Polisi Pastikan Kasus Sekeluarga yang Tewas di Bekasi Bukan Keracunan, Melainkan Korban Pembunuhan

Sesudah membuang kopi tersebut, Ujang kembali duduk sambil menonton televisi. Tak lama berselang, ia merasakan pusing.

"Enggak lama jadi pusing, tangan dan kaki sakit. Sampai bergetar tubuh saya, dan mulut berbusa, nafas tidak kuat," jelas Ujang.

Akibat kejadian yang dialaminya, Ujang dirawat empat hari di rumah sakit.

Menurut Ujang, keracunan yang dialaminya terjadi pada beberapa hari sebelum dua pembunuh berantai Bekasi-Cianjur, Wowon dan Solihin, ditangkap polisi.

"Malam Sabtu. Iya (sebelum Wawan dan Solihin ditangkap)," terangnya.

Solihin dan Wowon diringkus polisi pada Selasa (17/1/2023) dini hari.

Keduanya ditangkap karena menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi.

Selepas penangkapan tersebut, Ujang kaget. Kecurigaannya semakin bertambah. Sebelumnya pun, Ujang sempat menaruh curiga terhadap Solihin.

"Iya, kecurigaan saya semakin kuat. Terus terang saja (kecurigaan) saya semakin kuat. Emang kebanyakan orang-orang sini bilang begitu, (pembunuhan di Bekasi) dari kopi- kopi gitu," jelasnya.

Selamat karena tidak ikut ke Bekasi

SI (13) selamat dari pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs.

Baca juga: Kasus Sekeluarga Keracunan di Bekasi Disebut Pembunuhan Berantai: 8 Korban, Ada yang Dibuang ke Laut

SI adalah anak sambung Wowon dari pernikahannya dengan Ai Maemunah (40).

Sejatinya, SI diajak keluarganya pindah ke Bekasi dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Namun, SI tidak bersedia karena sering muntah-muntah kalau bepergian jauh menggunakan mobil.

SI kemudian memilih tinggal sendiri di rumah kontrakan di daerah Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.

"Suka muntah kalau naik mobil jauh-jauh. Makanya enggak mau ikut waktu itu,” kata SI di salah satu rumah kerabatnya, Cianjur, Senin (23/1/2023).

SI mengaku kaget, tidak lama sejak keluarganya pergi ke Bekasi, mendengar kabar ibu dan dua saudara kandungnya meninggal dunia akibat keracunan.

Namun, belakangan terungkap jika orang-orang terkasihnya itu tewas dibunuh, dan salah satu pelakunya ternyata diduga Wowon, yang tak lain ayah sambungnya itu.

"Saya sendiri tidak tahu alasan keluarga pergi ke Bekasi itu, tapi waktu itu saya ada firasat tidak enak hati saja gitu," ujar dia.

SI menuturkan, sejak ibunya bercerai dengan ayah kandungnya, ia memutuskan ikut ibu.

Selama tinggal bersama ibunya dan tersangka Wowon, SI mengaku tidak begitu mengenal sosok ayah tirinya itu.

"Jarang ngobrol kalau dengan saya, tidak dekat. (Wowon) lebih banyaknya di luar rumah," imbuhnya.

Sebelumnya, warga menemukan lima orang dalam kondisi lemas dengan mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan di daerah Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Siasat Wowon Jadi Sosok Sakral Aki Banyu untuk Bunuh Korban, Ubah Suara Tipu Duloh dan Dede

Sehari berselang, tiga orang korban dinyatakan meninggal dunia, sementara dua korban lainnya selamat.

Awalnya, sebab kematian ketiga korban asal Cianjur yang merupakan ibu dan anak itu diduga keracunan.

Namun, polisi menaruh curiga hingga akhirnya mengamankan tiga orang yang diduga pelaku pembunuhan, salah satunya suami korban Wowon alias Aki.

Korban terakhir adalah NR (5) anak hasil pernikahan Wowon dengan Ai Maemunah.

NR selamat karena tidak meminum kopi yang dicampur pestisida.

NR tinggal bersama dengan Wowon di Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Warga mengungkapkan NR dalam kondisi ketakutan ketika peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.

Peristiwa pembunuhan tersebut menewaskan Ai Maimunah (40), serta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18), dan M Ruswandi (15). (Tribunnews/TribunJabar/Tribunsolo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas