Isu Ajudan Gubernur Sumatra Utara Minta Uang Setoran ke Pejabat, Begini Tanggapan Edy Rahmayadi
Ajudan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi disebut meminta uang setoran ke pejabat.
Editor: Erik S

Ayek dikonfirmasi membantah telah mengutip setoran dari kalangan pejabat.
Baca juga: Edy Rahmayadi Sebut Warga Sumatera Utara Habiskan Uang Rp 5-8 Triliun Berobat ke Luar Negeri
"Enggak tahu aku itu (aku minta uang), enggak ada," katanya ketika dikonfirmasi, Senin (16/1/2023).
Menurut rumor di lapangan, selama ini uang setoran yang diduga harusnya mengalir ke Gubernur Sumut telah dipotong Ayek.
Sehingga, ia pun 'dibuang' karena ulahnya itu.
Ditanya mengenai rumor ini, Ayek mengaku tidak pernah mengutip setoran atas nama Gubernur Sumut.
"Enggak ada itu. Sudah dulu ya," katanya buru-buru memutus telepon.
Informasi yang berkembang saat ini menyebutkan, bahwa Ayek selama ini disebut-sebut menjadi penghubung antara pejabat meminta uang operasional Gubernur Sumut saat akan melakukan kunjungan kerja keluar kota.
Uang setoran itu kabarnya dipegang oleh Ayek.
Baca juga: Pengakuan Gubernur Sumut Pernah Konsumsi Ganja Saat Tugas di Batam
Sebelum dicopot, Rahmat Fadillah Pohan diduga sering memberikan uang kepada Ayek untuk operasional Gubernur.
Karena kabarnya sudah tidak mampu lagi memenuhi permintaan Ayek, Rahmat Fadillah Pohan akhirnya dicopot oleh Gubernur Sumut, dengan alasan lemahnya kinerja.
Selain itu, Ayek juga dicopot oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebagai ajudan lantaran diduga ketahuan menilap uang setoran dimaksud.
Sekretaris BKD Sumut, Mukmin membenarkan bahwa Ayek sudah tidak lagi mendampingi Gubernur Sumut sebagai ajudan.
"Sudah tidak lagi dia (Ayek) menjadi ajudan Gubernur, kini menjabat di Disnaker Sumut," kata Mukmin melalui sambungan telepon.
Dirinya juga tidak mengetahui apa kesalahan yang dilakukan Ayek, sehingga 'dicampakkan' ke Disnaker Sumut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.