Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Korban Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 4 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Rusak

Berikut ini kabar terbaru soal banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kota Manado, Sulawesi Utara

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Update Korban Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 4 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Rusak
Ist/Humas Ditjenpas
Intensitas hujan yang tinggi di Kota Manado sejak pukul 02.00 Wita, Jumat (27/1/2023), menyebabkan sejumlah kawasan khususnya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Manado tergenang banjir. - Berikut ini kabar terbaru soal banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kota Manado, Sulawesi Utara - Berikut ini kabar terbaru soal banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kota Manado, Sulawesi Utara 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update korban dari banjir di Manado, Sulawesi Utara.

Diketahui, banjir menggenangi sebagian wilayah di Sulawesi Utara, termasuk Kota Manado, Jumat (27/1/2023).

Tak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi akibat hujan deras yang melanda sejak subuh.

Mengutip TribunManado.co.id, ada empat orang yang meninggal dunia akibat longsor di Kairagi Weru, Kecamataan Paal, Kota Manado.

Korban adalah tiga orang lansia dan satu anak-anak.

Baca juga: Kepala BNPB Tinjau Banjir dan Longsor Manado yang Renggut 5 Korban Jiwa

Selain korban jiwa, ada puluhan rumah yang rusak akibat tanah longsor.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulut, Ferry Sangian mengungkapkan, data sementara yang masuk dikumpulkan Intel Korem

BERITA TERKAIT

"Data sudah dilaporkan ke Pak Gubernur, Wagub, dan Sekprov," ujarnya ketika dikonfirmasi Sabtu (28/1/2023)

Tanah longsor juga melanda di beberapa titik di Kota Manado, yakni:

1. Kecamatan Paal 2

2. Kecamatan Tuminting

3. Kecamatan Singkil

4. Kecamatan Tikala

5. Kecamatan Wenang

6. Kecamatan Malalayang

7. Kecamatan Wanea

Samapta Polda Sulut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil Manado, Jumat (27/1/2023).
Samapta Polda Sulut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil Manado, Jumat (27/1/2023). (ist/TribunManado)

Banjir Surut, Warga Kecamatan Wenang Bersihkan Rumah

Warga di Komo Luar, Kecamatan Wenang, Kota Manado mulai membersihkan rumah setelah air banjir mulai surut.

Arman Muhammad, salah satu warga mengatakan, air sempat surut di sore hari, namun pada malam naik lagi.

"Sore sempat turun, malam naik lagi," kata Arman sambil mencuci lantai teras rumahnya seperti yang diberitakan TribunManado.co.id.

Bantuan BNPB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau banjir yang terjadi di Manado.

Letjen TNI Suharyanto pun turun langsung untuk melihat kondisi terkini banjir dan longsor Manado, Sulawesi Utara, Sabtu, (28/1/2023).

Pihak BNPB ingin memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik.

Baca juga: Kepala BNPB Siapkan Strategi Darat-Udara untuk Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

"Pagi ini kami dari BNPB akan menuju ke Manado untuk melihat langsung seperti apa kondisi terkini sekaligus guna memastikan penanganan darurat ini dilakukan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Karena itu adalah hukum yang tertinggi," ujar Suharyanto.

Kepala BNPB dijadwalkan meninjau lokasi terdampak dan memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) beserta bantuan lain berupa logistik dan peralatan, sesuai kebutuhan dasar warga terdampak.

Adapun bantuan DSP untuk Kota Manado adalah sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3x4 dan 25 tenda ukuran 4x4.

Kemudian bantuan DSP untuk Provinsi Sulawesi Utara adalah sebesar 700 juta dan logistik senilai 300 juta.

Sedangkan untuk peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, tenda ukuran 3x4 sebanyak 50 buah dan tenda ukuran 4x4 sebanyak 50 buah.

BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar 500 juta dan logistik senilai 250 juta. Sedangkan peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, tenda ukuran 3x4 sebanyak 25 buah dan tenda ukutan 4x4 sebanyak 25 buah.

Baca juga: Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Rancang Aksi Perampokan di Dalam Lapas Selama Satu Tahun

Diketahui, banjir merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan.

3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.

Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan.

Banjir juga membuat ribuan orang mengungsi.

(Tribunnews.com, Renald/Taufik Ismail)(TribunManado.co.id, Ryo Noor/Fernando Lumowa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas