5.413 Warga di Parepare Sulsel Terdampak Banjir & Tanah Longsor, Warga Mengeluh Gatal-gatal
Sebanyak 1.372 Kepala Keluarga (KK) atau 5.413 jiwa terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Parepare.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil
TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Sebanyak 1.372 Kepala Keluarga (KK) atau 5.413 jiwa terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Parepare.
Korban terdampak banjir bertambah sebanyak 120 jiwa dari data sebelumnya yang hanya 5.292 warga dari 1.345 kepala keluarga.
Menurut BPBD Kota Parepare mereka yang terdampak banjir bandang dan longsor tersebar di 14 kelurahan yang ada di empat kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Parepare Irma Suryani mengatakan kondisi saat ini sudah lebih baik dibanding dua hari yang lalu.
Baca juga: Banjir di Parepare: Pasutri Tewas Terseret Air saat Selamatkan Kendaraan hingga 6 Rumah Hanyut
"Alhamdulillah kondisi saat ini sudah terang. Ada beberapa tahapan yang kami lalui terkait bencana yang terjadi pada 1 Februari 2023," katanya saat ditemui di kantornya.
Irma menjelaskan titik terparah dari banjir bandang yaitu Kelurahan Watang Bacukiki di Lontangnge, Lapadde antara lain, Tegal 1 dan Tegal 2, BTN Savaras, BTN Taman Palem, termasuk di dekat SMA 5.
Terkait bantuan, BPBD telah menyerahkan bantuan selimut bagi warga yang ada di BTN Savaras.
"Sementara, kemarin tanggal 2 Februari, sembako diturunkan dari BPBD dan Dinsos, termasuk terpal dan lainnya," jelasnya.
Pelayanan kepada korban masih berjalan termasuk dapur umum yang disiapkan Dinsos sampai saat ini.
"Tim dinsos turun ke lokasi atau secara mobile ke lokasi masing-masing memberikan makanan dan bantuan," ujarnya.
Dia dalam proses validasi dan asesmen terkait data korban.
Baca juga: Bujuk Warga Manado Korban Banjir Direlokasi, Mensos Risma Ingatkan Potensi Bencana
Hal ini untuk mendapatkan angka pasti terkait kerugian yang dialami warga.
"Tim BPBD juga sudah lakukan assesment data. Sementara tim rehab rekon sudah melakukan validasi untuk perhitungan kerugian bagi masyarakat terdampak," pungkasnya.
Camat Ujung Ardiansyah mengatakan sudah ada beberapa warga yang terkena penyakit gatal-gatal dan penyakit pernapasan.
"Iya sudah ada warga yang mengeluh gatal-gatal dan terindikasi ISPA," katanya.
Pihaknya telah menginformasikan kepada pihak call center untuk berjaga di posko pengungsian.
"Kita berharap call center 112 bisa bergabung dengan kita di tiga posko pengungsian," harapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 5.413 Warga Parepare Terdampak Banjir dan Tanah Longsor, Tersebar di 14 Kelurahan