Aceh Diguncang Gempa Pagi Ini, Analisis BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aceh
Gempa bumi Berkekuatan 3.6 mengguncang Provinsi Aceh pagi ini, Sabtu (4/2/2023) pukul 06:15:37 WIB. Berikut adalah analisis dari BMKG.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi Berkekuatan 3.6 mengguncang Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pagi ini, Sabtu (4/2/2023) pukul 06:15:37 WIB.
Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa bumi ini berkekuatan M 3,6.
Episenter terletak pada koordinat 4,92 LU dan 96,04 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 27 km Barat Daya Kab. Pidie Jaya - Aceh pada kedalaman 2 km.
Hal tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun resmi Twitternya.
"Gempa (UPDATE) Mag:3.6, 04-Feb-23 06:15:37 WIB, Lok:4.92 LU, 96.04 BT (Pusat gempa berada di darat 27 Km Barat Daya KAB-PIDIEJAYA), Kedlmn:2 Km Dirasakan (MMI) II Pidie," tulis BMKG, (4/2/2023).
Baca juga: Maluku Diguncang Gempa 3 Kali pada Pagi Ini, Jumat 3 Februari 2023
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, dampak genpa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di Tangse II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda – benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat germpabumi tersebut.
"Tercatat hingga pukul 06:30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa tidak ada kejadian gempabumi susulan (aftershock)," ujar Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, (4/2/2023).
Daryono menambahkan, jenis gempa bumi yang terjadi diakibatkan aktivitas Sesar Aceh.
"Segmen Aceh khususnya di bagian utara termasuk salah satu "Seimic Gap" yang sudah sagat lama tidak terjadi gempa suignifikan. Zona sumber gempa yang patut diwaspadai," tulisnya.
Keterangan Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com, Widya)