Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Pria Probolinggo Beri Mahar Linggis pada Calon Istri, Alasannya Tak Disangka-Sangka

Samsul dan Sumiati tak pernah melihat seberapa banyak harta yang dimiliki tatkala memulai hubungan percintaan namun mendasarkan pada ketulusan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in VIRAL Pria Probolinggo Beri Mahar Linggis pada Calon Istri, Alasannya Tak Disangka-Sangka
Istimewa
Ilustrasi linggis - Sumiati tak meminta mahar yang muluk-muluk, sehingga akhirnya menyerahkan sepenuhnya bentuk mahar kepada Mukmin dan  Mukmin pun memutuskan memberi mahar Sumiati sebatang linggis dan uang Rp 100 ribu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Kisah cinta pasangan Samsul Mukmin (46) warga Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo dan Sumiati (45) warga Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan,  Jawa Timur mematahkan banyak anggapan  jika cinta tanpa memandang harta adalah omong kosong belaka.

Ya Samsul dan Sumiati tak pernah melihat seberapa banyak harta yang dimiliki oleh masing-masing tatkala memulai hubungan percintaan namun mendasarkan hanya pada ketulusan. 

Sumiati tak meminta mahar yang muluk-muluk dan sesuai keinginannya kepada Mukmin. 

Dia menyerahkan sepenuhnya bentuk mahar kepada Mukmin dan  Mukmin pun memutuskan memberi mahar Sumiati sebatang linggis dan uang Rp 100 ribu.

Mahar yang tak biasa ini viral di media sosial.

Berikut deretan fakta-faktanya :

Berita Rekomendasi

1. Mahar Linggis bukan Asal-Asalan karena ada maknanya 

Mukmin bercerita, meski nyeleneh, keputusan memberikan mahar linggis kepada sang istri bukanlah asal-asalan. 

Ada makna mendalam yang terkandung pada mahar sebatang linggis itu. 

Baca juga: Kiky Saputri Menikah, Ini Makna Mahar Unik yang Diberikan Muhammad Khairi untuk sang Istri

"Sebatang linggis adalah simbol kekokohan. Linggis tak mudah dibengkokkan. Dibenturkan berkali-kali juga tak hancur. Jadi, saya ingin rumah tangga kami tetap kokoh dalam situasi apapun layaknya sebatang linggis ini," kata Mukmin kepada Tribun Jatim Network saat ditemui di rumahnya, Desa Dungun, Sabtu (4/2/2023). 

2. Dibeli dari keringatan kerja

Mukmin menyebut, mahar yang diberikan tersebut merupakan hasil dari keringatnya sendiri. 

Sehari-hari, Mukmin bekerja sebagai penjual kerupuk dagangan si bos.

Samsul Mukmin dan Sumiati, pasutri di Probolinggo tengah menunjukkan mahar sebatang linggis, Sabtu (4/2/2023).
Samsul Mukmin dan Sumiati, pasutri di Probolinggo tengah menunjukkan mahar sebatang linggis, Sabtu (4/2/2023). (TRIBUNJATIM.COM/DANENDRA KUSUMA)

Upah yang dia terima dalam sehari Rp 50-70 ribu. 

"Sebagian upah saya kumpulkan untuk mahar, sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan pokok. Saya membeli sebatang linggis kondisi baru di sebuah toko bangunan. Harganya Rp 50 ribu," sebutnya. 

3.  Sumiati Bersyukur Diberi Mahar Linggis 

Sementara, Sumiati mengungkapkan, ketika Mukmin memberikan mahar sebatang linggis dan uang Rp 100 ribu, tidak ada keraguan baginya untuk menerima mahar itu. 

Sumiati juga bersyukur dengan mahar yang diberikan kepadanya. 

"Tanpa panjang lebar saya terima pinangan dan mahar yang diberikan oleh suami. Sebab, dari awal saya memang tak neko-neko meminta mahar. Saya bersyukur dengan apa yang diberikan," ungkapnya. 

4.  Mahar Dipajang di Dinding Rumah

Sumiati menyatakan, mahar sebatang linggis itu akan dipajang di dinding ruang tamu rumah. 

Linggis tersebut akan diletakkan di titik yang mudah terlihat agar dia dan suami selalu ingat dengan filosofinya. 

"Sebatang linggis itu akan menjadi kenangan untuk saya dan suami. Saya dan suami akan berupaya mewujudkan arti yang ada dalam sebatang linggis itu, yakni rumah tangga yang kokoh," terangnya.

5.  Sebelum menikah keduanya duda dan janda 

Di sisi lain, Sumiati menyatakan perkenalan dirinya dengan suami berlangsung sejak 5 tahun lalu. 

Saat itu, status Sumiati menjanda karena suami pertama meninggal dunia. Begitu pula Mukmin.

Sumiati mempunyai seorang anak. Sedangkan, Mukmin memilik dua orang anak. 

Baca juga: Kandidat Capres hingga Caleg di Pemilu 2024 Diminta Tak Sepelekan Peranan Relawan Tanpa Mahar

Dia menduda usai istrinya meninggal dunia. 

Perkenalan Sumiati dengan Mukmin terjadi karena peran dua temannya, bekennya dicomblangin.

6.  Awalnya Sumiati dan Mukmin Tak Bergairah Kembali Berumah tangga 

Mulanya, Sumiati dan Mukmin tak ada gairah untuk membuka lembaran baru dengan orang lain. 

Mereka lebih fokus bekerja demi sang buah hati.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Sumiati dan Mukmin bertemu. 

Ketika awal bertemu, Mukmin sempat minder karena merasa tak memiliki apa-apa. 

Mahar yang diberikan Muhammad Khairi untuk Kiky Saputr.
Mahar yang diberikan Muhammad Khairi untuk Kiky Saputr. (YouTube Indosiar)

Hanya rumah sederhana dan motor butut Honda Astrea keluaran tahun 2000 yang dia punyai.

Pekerjannya juga sebagai penjual kerupuk. 

"Saya memberikan pengertian kepadanya, bahwa saya tak mementingkan harta. Rejeki sudah diatur oleh Allah. Tak mungkin tertukar. Rejeki bisa didapat kalau berusaha," urainya.

Tiga bulan akhir ini, keduanya semakin dekat.

Sumiati dan Mukmin sudah bisa memahami satu sama lain. 

"Karena usia kami tak lagi muda, tentu kami tidak berpacaran. Kami hanya taarufan. Biar hubungan ini mengalir saja. Hingga pada akhirnya, saya dan suami menikah pada Jumat, kemarin. Acara pernikahan digelar sederhana," pungkasnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul SOSOK Pasutri di Probolinggo Nikah Mahar Linggis, Tanpa Pacaran Cuma Taaruf, Alasan Dikuak: Kokoh

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas