Soal KKB, DPR: Toleransi Kita Sudah Cukup, Harus Ambil Langkah Tegas!
Sufmi Dasco menegaskan bahwa tak perlu lagi toleransi terhadap aksi-aksi dari KKB yang meresahkan masyarakat.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Dasco meminta pemerintah menindak tegas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Hal itu terkait aksi KKB pimpinan Egianus Kogoya yang diduga menyandera pilot dan membakar Pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
"Ya sekali lagi memang (KKB) Papua ini memprihatinkan, dan kita mengutuk keras cara-cara yang tidak berperi kemanusian," kata Dasco di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2023).
Dasco menegaskan bahwa tak perlu lagi toleransi terhadap aksi-aksi dari KKB yang meresahkan masyarakat.
"Untuk itu saya pikir toleransi kita sudah cukup, kita harus ambil langkah tegas," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini.
Ia pun memastikan jika DPR mendukung penuh langkah pemerintah untuk menegakkan hukum di Papua.
"DPR RI mendukung penuh upaya-upaya pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum di Papua," ungkap Dasco.
Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan Polri sedang mencari pilot pesawat Susi Air yang diduga disandera KKB di Kabupaten Nduga, Papua Tengah.
Baca juga: Pernyataan KKB soal Pembakaran Susi Air: Penumpang Tak Disandera, Pilot jadi Alat Negosiasi
"Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB saat ini sedang dalam pencarian tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz," kata Listyo dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).
Listyo pun memastikan informasi soal hasil pencarian tersebut akan disampaikan
"Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan," lanjutnya
Sebelumnya, TNI AD mengungkapkan pesawat Susi Air dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.
Pesawat Susi Air dibakar Kelompok Separatis Teroris (KST) di bawah komando Egianus Kogoya.