Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duel Maut Terjadi di Lumajang, Korban Tewas Disabet Celurit

Warga setempat mengetahui ada konflik bersenjata tajam itu namun tidak ada yang berani melerai keduanya lantaran alasan keamanan diri

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Duel Maut Terjadi di Lumajang, Korban Tewas Disabet Celurit
net
Ilustrasi- Duel menggunakan senjata tajam atau dikenal dengan istilah carok terjadi di Dusun Krajan, Desa Sruni, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat (10/2/2023). Akibat kejadian itu,  korban SH (67) ditemukan tewas berdarah-darah dengan luka di bagian leher. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG -  Duel menggunakan senjata tajam atau dikenal dengan istilah carok terjadi di Dusun Krajan, Desa Sruni, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat (10/2/2023).

Akibat kejadian itu,  korban SH (67) ditemukan tewas berdarah-darah dengan luka di bagian leher.

Tebasan celurit JO (56) membuat urat nadi korban putus dan mengeluarkan banyak darah.

Pembacokan menggunakan celurit diduga dipicu oleh dendam yang terpendam sejak belasan tahun silam.

Tetangga SH bernama Saman yang merupakan saksi mata dalam peristiwa ini mengatakan, korban dibacok sekira pukul 11:30 WIB WIB atau menjelang salat Jumat di area rumah SH.

Baca juga: Remaja di Bekasi Dilarikan ke RS dengan Kondisi Celurit Menancap di Punggung

Saman mengatakan, warga setempat mengetahui ada konflik bersenjata tajam itu namun tidak ada yang berani melerai keduanya lantaran alasan keamanan diri.

Berita Rekomendasi

"Peristiwa itu menjelang salat Jumat di depan rumah korban. Kemudian usai dibacok korban warga berlarian karena takut.

Namun kemudian usai itu kami melihat korban luka di bagian leher kanan dan kiri. Tapi infonya pelaku sudah diamankan polisi," paparnya.

Saat mendatangi lokasi kejadian Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan kasus tersebut diduga telah direncanakan oleh tersangka.

"Sekitar pukul 11:30 terjadi kasus penganiayaan berat. Pembunuhan berencana, di mana pelaku mendatangi rumah korban. Modusnya bertamu.

Si korban merasa seperti akan ada sesuatu yang terjadi. Pada saat berjalan ke kamar diikuti oleh pelaku langsung si korban melakukan penganiayaan dengan senjata tajam sampai meninggal," ujar Boy.

Tersangka tak kuasa menahan dendamnya lantaran orang tuanya pernah dibunuh korban belasan tahun silam, tepatnya tahun 2015.

Saat itu, korban kabarnya membunuh orangtua tersangka juga diduga karena faktor dendam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas