Gara-gara Sering Di-bully Bau Badan, Siswa SMK di Palembang Tikam Teman hingga Tewas saat Sekolah
Berikut fakta-fakta kasus siswa SMK tikam teman sekelas hingga tewas terjadi di Kota Palembang. Korban tak terima di-bully bau badan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kasus siswa SMK tikam teman sekelas hingga tewas terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Pelaku diketahui berinisial DM sementara korbannya bernama Eka Nur Prasetiya yang sama-sama duduk di kelas 11.
Adapun motif pelaku tidak terima karena sering di-bully bau badan oleh korban.
Kini, DM sudah diamankan untuk dimintai pertanggungjawabannya.
Berikut fakta-fakta kasus seorang siswa SMK bunuh teman sekelas di Palembang dirangkum dari TribunSumsel.com, Jumat (10/2/2023):
Kronologi kejadian
Baca juga: Terungkap Alasan 2 Perampok di Ciledug Cirebon Tikam Pasutri, Pelaku Adik Tiri Korban
Kasus ini berawal saat pelaku dan korban masuk sekolah sebagaimana biasanya pada Rabu (8/2/2023).
Semua berjalan normal hingga waktu mendekati salat Zuhur.
Tiba-tiba terjadi keributan antara pelaku dan korban di dalam kelas.
Pelaku kemudian mengeluarkan pisau yang dibawanya dari rumah lalu menikamkan ke arah tubuh korban.
Akibatnya darah mengucur dari dada dan punggung korban.
Keributan yang terjadi mengundang guru dan siswa lainnya untuk berkerumun.
Korban selanjutnya dilarikan Rumah Sakit Bari Palembang oleh pihak sekolah guna mendapatkan pertolongan.
Nahasnya, takdir berkata lain, korban meninggal dunia akibat luka parah.
Sementara pelaku kabur dari lokasi kejadian setelah melakukan aksinya.
Pelaku ditangkap
DM berhasil ditangkap polisi dari jajaran Polsek Kertapati, Polrestabes Palembang pada Rabu sore sekira pukul 16.30 WIB.
Pelaku diketahui hendak kabur keluar daerah.
"Pelaku hendak kabur ke Lubuklinggau. Usai kejadian di sekolah, dia pergi ke Talang Jambe kemudian memesan tiket untuk berangkat ke Lubuklinggau, " ujar Kapolsek Kertapati, AKP Alfredo Hidayat.
Alfredo melanjutkan, pihaknya sempat menginterogasi pelaku terkait motif penikaman terhadap Eka.
DM mengaku tak terima dengan perlakukan korban terhadap dirinya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pria di Mimika Papua Tikam Istrinya hingga Tewas
Korban disebutkan sering mem-bully dan memalak pelaku.
"Kami telah menghimpun keterangan teman-teman pelaku dan korban."
"Ternyata pelaku ini sering di-bully bau badan dan disuruh beli deodoran oleh korban," imbuh Alfredo.
Alfredo menambahkan, DM sudah diserahkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang untuk mendalaman lebih lanjut.
Pengakuan pihak keluarga korban
Ayah Eka, Suroso (71) membantah pernyataan pelaku soal kepribadian korban.
Suroso tidak terima anaknya disebut pemalak karena dalam keseharian, korban dikenal anak yang baik.
"Yang katanya anak saya malak pelaku 3 bulan itu tidak benar, baik dia itu termasuk pendiam. Pergaulannya bagus, " ujarnya.
Selain pandai bergaul, kata Suroso, korban juga aktif dalam kegiatan sekolah seperti pramuka.
Atas kepergian anaknya, Suroso dan keluarganya merasakan duka yang mendalam.
Kesaksian teman korban
Aldo, teman korban turut membantah perihal korban yang suka mem-bully temannya yang lain.
Korban yang memang suka bercanda namun tidak pernah mengganggu ataupun mem-bully orang lain.
"Kalau sama kami, ya dia sering bercanda," kata Aldo.
Baca juga: Bripka WF Sempat Kabur Usai Tikam Aiptu Ruslan, Polisi Sebut Kondisinya Labil & Belum Bisa Diperiksa
Aldo menambahkan, selama berteman, tidak tampak permasalahan antara pelaku dan korban.
Korban di sekolah dikenal sebagai pribadi yang pendiam tidak banyak ulah apalagi malak orang.
Untuk pelaku DM sendiri dikenal sebagai orang yang selalu menyendiri di dalam kelas.
"Pelaku itu orangnya pendiam juga tapi suka menyendiri. Dia memang sering dibilang sama teman-teman seperti itu (bau badan)," tandas Aldo.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)